Kucingku yang Lucu

Dipublikasi pada 29 Agustus 2007 oleh Meliana Aryuni

Kucing….

Suaramu merdu

setiap kamu lapar

pasti mengatakan,”Meong.”

Tetapi…

Kau sungguh lucu sekali

Setiap aku kesana kemari

Kau selalu mengikutiku

Aku sayang padamu

 

Karya : Nur Azizah Yasmin (Siswi SDIT AL FURQON PALEMBANG)

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Puisi Anak. Tandai permalink.

32 Balasan ke Kucingku yang Lucu

  1. siti berkata:
    23 September 2008 pukul 11:23

    aneh bngt sih tuh puisi
    ga nyambung sm skali
    n ga masuk akal

    meliana merespon :

    Iya, kadang hidup ini tak masuk akal, kadang juga mustahil, tapi yang tak mungkin dan tidak masuk akal bisa saja menjadi wah jika itu berasal dari anak SD. Selamat memahami puisi dan karya anak SD saya ya di blog ini.

    Suka

    Balas
  2. Rika berkata:
    2 November 2008 pukul 12:04

    Nggak kok puisinya nyambung.tp mungkin hanya krg menarik ja.sebenarnya sebuah puisi tu nggak da yg jelek.semua orang bbs mengespresikan isi hatinya melalui sebuah puisi.

    Suka

    Balas
  3. Aila berkata:
    9 Desember 2008 pukul 06:40

    Hmm..
    jd inget kucingku deh.
    emang suaranya merdu banget!
    seandainya kucing bisa baca, mau
    kutunjukin deh ke kucingku!
    bagus si puisinya!

    Meliana merespon :
    Pencinta kucing juga ya ?????

    Suka

    Balas

  4. Ping balik: My Blog

  5. vita berkata:
    23 Mei 2009 pukul 01:51

    saya menghargai karya seorang siswi sd yang sudah bisa mmbuat puisi.bagus kok n perlu ditingkatkan lagi

    Meliana merespon :

    Makasih atas masukannya ya n sering-sering berkunjung….Salam kenal

    Suka

    Balas

  6. Ping balik: Kucingku yang Lucu « POEM FOR CHILDREN

  7. Fakhrullah berkata:
    28 Oktober 2009 pukul 19:59

    sayang saya kurang begitu suka dengan kucing. apalagi kucing kampung jelek yang suka nyolong ikan asin di dapur. kayak nggak punya sopan santun aja, kan bisa minta izin dulu ke pemilik rumah :mrgreen:

    namun, imajinasi dari anak kecil itu adalah harta karun terbesar di dunia ini 😎
    karena begitu tulus dan jujur, tanpa inteverensi dari pihak asing.

    Suka

    Balas
  8. Fakhrullah berkata:
    29 Oktober 2009 pukul 21:12

    haha…
    iya. jadi teringat pengalaman pribadi saya beberapa hari yang lalu. ada kucing lagi melahirkan, dan posisinya ada tepat di atas genteng kamar saya.

    akhirnya si kucing bunting mengeong ngeong kesakitan karena dalam proses melahirkan. sepanjang hari. termasuk dini hari.
    dan saya jadi susah tidur !!!! 😡

    tapi kalo kucing yg gambarnya ada di widget sebelah ini cakep dan imut kalo lagi tidur 🙄

    Suka

    Balas
  9. alisnaik berkata:
    30 Oktober 2009 pukul 18:34

    kabarnya si kucing ??
    ya nggak tau lagi mbak, udah menghilang entah ke mana….

    yg ada malah ada anak2 kucing yang gak kerawat, kayak udah ditelantarin emaknya. hahaha.
    kadang bikin repot juga seh. ngeong ngeong kelaparan.
    tapi kalo dirumah saya ada sisa sisa ikan ya dikasihin ke kucing itu.
    ya bukannya simpati, tapi juga nggak benci. netral netral aja 🙂

    Suka

    Balas
    • melianaaryuni berkata:
      30 Oktober 2009 pukul 22:42

      Syukurlah ada yang masih berbaik ati ma si kucing, tapi klo bisa jangan tulangnya aja dikasih, apa yang mau dimakan.Si kucig klo kita tahu arti mengeongnya, dia bilang,”Sebenernya kalo aku boleh milih, aku ga mau tulang. Apalagi yang dikasih betul-betul tulas doang, ga ada sedikit pun daging.” Kucingnya manyun..hehehe

      Suka

      Balas
  10. imel berkata:
    31 Januari 2010 pukul 12:54

    setuju banget, puisi anak bisa macam2, murid kls 1 buat puisi berjudul ‘kucingku menikah” isinya gak ada unsur SARA, nah lo orang dewasa udah mumuet duluan kan kalo bikin puisi kaya gini ??

    Suka

    Balas
  11. smile berkata:
    2 Februari 2010 pukul 12:14

    kok jd ngeributin kucing y?aku tuch sk bc karya puisi anak2,menurutku mlh jd lucu bgt,bs bkn kt senyum2 sendiri,natural

    Suka

    Balas
  12. andre berkata:
    11 April 2010 pukul 18:17

    maksute lho opo gak nyuambung balsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss……………………………………………………………………………………………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    Suka

    Balas
  13. rachmatwahidi berkata:
    18 Mei 2010 pukul 17:41

    Saya suka dengan puisinya, singkat, tetapi memiliki makna yang sangat besar bagi anak yang menulisnya.

    Untuk Nur Azizah, terus semangat menulis puisi lainnya. Ditunggu, ya. 🙂

    Suka

    Balas
  14. valenciayuni berkata:
    24 September 2010 pukul 19:37

    TђƋήK••ƴ<3Ʋ••({})({}) Ya mei… Hari ini anakku kelas 1 sd ada tugas cari puisi di internet,anakku suka dengan puisimu. Aku pilih untuk anakku bacakan di sekolah nanti.

    Sama2. Silahkan, Bu. Semoga sukses ya buat pembacaan puisinya

    🙂

    Suka

    Balas
  15. valenciayuni berkata:
    24 September 2010 pukul 19:38

    Semangat yaaaa

    ya…Semangat !

    Suka

    Balas
  16. Dinda N Buit berkata:
    1 Maret 2011 pukul 13:45

    Puisi Yg aneh!

    Suka

    Balas
  17. Meliza berkata:
    11 Maret 2011 pukul 19:14

    perfect banget puisi ya
    family i like puisimu ……………………….:V

    Suka

    Balas
  18. Subagyo berkata:
    25 September 2011 pukul 11:14

    Sederhana tp penuh makna,dalam bgt jk qt bs menghayatinya.ok.GBU

    Suka

    Balas
  19. camelia apriatna berkata:
    22 November 2011 pukul 17:19

    eh bikin puisi itu yang bagus donk,puisi itu mah gak pada nyambung.

    Suka

    Balas
  20. SALMA berkata:
    2 Februari 2013 pukul 18:12

    kucing emang lucu and ngegemesin beuttt,,, 😀

    Suka

    Balas

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)