Kebiasaan setiap daerah menyambut Ramadan seringkali berbeda. Kegembiraan menyambut bulan puasa pun terjadi pada individu daerah tersebut. Bahkan ada yang melakukan ritual sebelum Ramadan tiba.
Di daerah saya, tradisi menjelang Ramadan itu tidak banyak, ya, Temans. Namun, banyak orang yang melakukannya juga. Tradisi itu seperti berziarah kubur, sedekah rajaban, yaitu mengirim doa kepada keluarga yang telah meninggal di bulan Sya’ban. Tradisi ini terjadi sebulan sebelum Ramadan. Makin mendekati Ramadan, makin banyak orang yang melakukannya.
Selain itu, ada juga tradisi mencuci semua peralatan untuk sholat dan bersih-bersih rumah. Itu terjadi pada keluarga saya. Namun, saya pikir itu bagian dari kemeriahan individu untuk menyambut Ramadan. Mukenah yang bersih sudah siap digunakan untuk sholat tarawih di masjid atau musholah.
Teman-teman tahu enggak, ternyata, di Indonesia ada beberapa tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah yang dilakukan menjelang Ramadan. Tentu saja tradisi menjadi kekkhasan dari daerah tersebut. Apa sajakah tradisi-tradisi itu?
- Meugang arau Makmeugang atau Haghi Mamagang di Aceh
Tradisi ini berciri khas menyembelih/membeli daging untuk dimasak dan menjadi santapan keluarga, rekan kerja, orang di sekitar. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan Aceh Darussalam, yaitu sekitar abad ke-14. - Malamang-Sumatera Utara
Tradisi Malamang atau membuat lemang, sehingga bulan sebelum puasa sering juga disebut bulan Lemang (lamang). - Pacu Jalur
Tradisi ini merupakan perlombaan dayung perahu berukuran 40 meter, berisi 40 hingga 60 orang, dan berlokasi di Sungai Kuantan. Perahu yang telah dirias akan beradu kecepatan dengan didayung oleh puluhan pria. Tradisi ini telah hadir terutama di masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dalam menyambut bulan Ramadan. - Munggahan – Jawa Barat
Munggahan sekitar satu atau dua hari sebelum bulan puasa. Pada pelaksanaannya, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga untuk mengadakan piknik di tempat wisata, makan bersama, ziarah kubur, atau membersihkan tempat ibadah. - Nyadran – Jawa Tengah
Tradisi ini merupakan ziarah kubur. Acara ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dengan menyajikan makanan tradisional. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur. - Megibung – Bali
Megibung sendiri adalah acara memasak dan makan bersama dengan melingkar sambil duduk bersila. Warga akan memasak makanan tradisional, baik nasi maupun lauk pauknya. - Suru Maca – Sulawesi Selatan
Suru maca sendiri berarti membaca doa bersama untuk dikirimkan kepada leluhur yang telah meninggalkan kehidupan lebih dulu. Dalam kesempatan yang sama, berbagai masakan khas Bugis juga tersedia untuk disantap bersama keluarga dan kerabat.
Ketujuh tradisi itu mungkin saja ada yang terjadi di daerah teman-teman hanya berbeda penamaan saja. Seperti yang saya katakan tadi ziarah kubur yang juga terjadi di daerah saya. Sebagian tradisi tadi menambah khasanah budaya bangsa Indonesia. Namun, banyak juga yang menjadikan ziarah kubur tadi menjadi suatu bentuk penyimpangan.
Penyimpangan ini seharusnya tidak terjadi, ya, Temans. Sebab ziarah kubur itu ditujukan untuk individu yang mengunjungi agar ingat akan kematian. Nasihat ziarah itu penting, tetapi menjaga diri agar tidak melakukan kesyirikan kecil selama berziarah adalah lebih penting.
Referensi:
13 Maret 2024. Tradisi Unik Menyambut Ramadan dari Berbagai Daerah di Indonesia. https://bpi.kemendesa.go.id/berita/2024-03-13/tradisi-unik-menyambut-ramadan-dari-berbagai-daerah-di-indonesia/index_en.html
Pribadi Untuk Semua 