Dua Kejadian, Banyak Hikmah :)

Ketika anak-anak sholat Ashar berjamaah di kelas, kuperhatikan gerak-gerik mereka, wajah polos mereka. Sebandel, sejahil, semenggesalkan mereka, mereka semua tetap lucu. Seperti barisan sholat, anak laki-laki di shaf depan dan yang wanita di belakangnnya. Sore ini, anak yang sering kali kutegur dan banyak membuat teman-temannya kesal tampil sebagai imam. Dia baru memulai sholat saat teman-temannya sudah tertib dan tidak ada lagi yang mengeluarkan suara.

Image and video hosting by TinyPic


Sholat Ashar pun dimulai. Perhatianku kepada anak-anak pada sore ini mungkin adalah imbas dari kejadian beberapa hari yang lalu dan hari ini ya. Sekitar dua hari yang lalu, kakaknya temanku melahirkan dan tidak bisa ditolak, anaknya meninggal. Innalillahi wa’ina ilaihi roji’un. Hari ini, aku mendapatkan kabar yang serupa. Anak dari istri temanku meninggal juga, namun keadaannya berbeda. Anak dari istri temanku itu meninggal ketika masih di dalam kandungan (8 bulan). Sudah dua hari si bayi meninggal. Ibunya yang sibuk mondar-mandir kerja mungkin menjadi faktor penyebabnya. Sesehat apa pun wanita bila dia sedang hamil, kondisi tubuhnya akan berbeda dengan kondisi tubuh bila tidak sedang hamil. Tabungan bagi kedua orang tuanya jika orang tuanya sabar menerima ketentuan Allah ini. 🙂

Kedua orang tua si kecil begitu pun keluarganya pasti merasakan kesedihan yang mendalam. Banyak orang tua yang menangisi kepergian anak yang diharapkan dan dicintainya dengan deraian air mata, ada juga yang pingsan, memukul wajah, dan lain sebagainya. Alhamdulillah, hanya mata temanku yang memerah. Ingat kisah Abu Thalhah,Teman ? Begitulah sikap terpuji yang ditampilkan sahabat saat mendapatkan musibah meskipun musibah itu terasa sulit untuk dihadapi.

Kisah seorang wanita di zaman rosulullah yang meratap di kuburan anaknya lalu dilihat oleh Rosulullah dan beliau memberi nasihat,” Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersabar.” bisa dijadikan panduan untuk semua keadaan, terlebih lagi pada kematian orang-orang yang kita sayangi.

“Dan sungguh kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan :”Innalillahi wa innaa ilaihi raaji’un”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al Baqarah: 155-157).

Biarkan air mata itu berlinang, jangan ditahan, namun jangan larut dalam kesedihan karena sudah menjadi janji Allah, bila kita bersabar maka akan Allah berikan berkah dan rahmat-Nya kepada kita.

Anak yang tampil menjadi imam itu hampir bisa menyelesaikan hapalan juz 29, namun sangat disayangkan banyak surat yang ada di juz 30 terlupakan 😦
Imbas dua kejadian tadi mengajakku untuk memperhatikan lebih seksama tingkah dan sikap anak-anak ketika sholat dari depan. Iya, biasanya aku duduk di samping atau di belakang mereka saat mereka sholat. Hari ini, aku ingin sekali memperhatikan wajah mereka.

Diam-diam aku perhatikan mereka berkomat-kamit membaca bacaan sholat. Aku perhatikan ada mata yang berusaha ditarik kembali ke arah sajadah ketika bertemu dengan mataku. Ada lengan yang berusaha menghapus keringat dan bergaruk-garuk. Nah, mataku berhenti pada imamnya. Ada apa dengan imamnya ❓ Imamnya membaca bacaan yang lebih panjang dari kebanyakan anak. Sesekali dia berhenti dengan memejamkan mata lalu melanjutkan kembali. Begitu panjangnya, makmum yang berada di belakang sudah gelisah. Imam masih tidak mempedulikan keadaan makmum yang di belakang. Mungkin imam itu membaca surat yang ada di juz 29 yang sedang dihapalnya. Aku senyum-senyum sendiri. Dengan perlahan, si imam meneruskan bacaannya. Tanpa peduli makmum yang sebal padanya.

Image and video hosting by TinyPic

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Isi Hatiku, Islam, Pernik Sekolah. Tandai permalink.

48 Balasan ke Dua Kejadian, Banyak Hikmah :)

  1. ada akbar? berkata:

    wah..
    bagus bange.d. .hikmahnya. .
    tapi anaknya dibilangi yah. .
    kalo jadi imam jangan lama2 shalatnya ..menyesuaikan dengan makmumnya.
    soalnya kalau makmumnya tidak senang dengan imamnya bisa berabe. . hukumnya makruh bahkan bisa sampe haram .. .

    Banyak nie ,imam yang seenaknya ,makmumnya sudah tua tidak bisa lama – lama berdiri dan sujud malah shalatnya dilamaain banged. .. kan kesian sampe ada yang batal ahirnya shalatnya.

    karena masi kecil ,mungkin tak tahu . .ya tak masalah .
    tapi tetap di beritahu ya .. 🙂

    Suka

  2. ocekojiro berkata:

    Perlu juga diajarkan bahwa seorang imam harus bisa membawa ketentraman bagi makmumnya, bukan sebaliknya. bahkan disunahkan membaca surat yg pendek2 kecuali untuk solat isya.
    Namanya juga anak2…he he

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Iya, Pak Oce….Namanya juga anak2….Insya Allah nanti saya sampaikan…. Memang perlu perbaikan terus demi mencapai kebaikan bersama 🙂
      Kalau sholat Zuhur, di rakaat pertama mereka membaca surat yang agak panjang….Di rakaat kedua, membaca surat yang lumayan pendek 🙂

      Suka

  3. karzanik berkata:

    terkadang jika imam melafalkan suratnya terlalu panjang, kekhusuan sedikit berkurang… .entah ada angin apa apa, yang pasti ada hal yang terlintas terpikirkan………..

    Suka

  4. kang ian berkata:

    yah gagal PERTAMAX..
    weh huebat uy anak anaknya mbak mel
    mau juga dong diajarin..tapi jangan dijewer atau diplototin..tar saya pulang lagi hehehe

    Suka

  5. Adi berkata:

    Wah, tulisan yang bisa buat renungan.XD terima kasiH. .

    Suka

  6. Nanang Abdullah berkata:

    Kita ini sering tidak bersyukur dengan yang Allah beri ya Mbak? Diberi anak laki2 pengen perempuan. Diberi anak banyak pengen sedikit. tak punya anak mengiba-iba kepada Allah ingin dikasih anak.
    Kagum sy dgn anak didiknya Mbak Mel, masih kecil2 dah pandai hafalan Al-Qur’an.
    Oh ia Mbak..Blog Ruhindo punya Mbak juga kah?

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Iya, Kang….Merasa kurang…kurang aja padahal kurang apa kita, nikmat yang paling nikmat adalah nikmat iman telah Allah berikan pada kita…. Insya Allah, doakan ya,Kang….Semoga Ananda betul2 menjadi hafizh yang tidak sekedar hafizh doang….
      Itu blog teman,Kang…. Ya, bantu2 dia hehehe

      Suka

  7. camera berkata:

    patut untuk di renungkan…
    makasih banyak mas….
    salam kenal…

    Suka

  8. Kakaakin berkata:

    subhanallah… anal kecil udah banyak hapalannya…
    Lah diriku, masih seputaran surah pendek aja banyak yang lupa atau salah2 bacaannya 😦

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Alhamdulillah Mbak, ada pewaris Qur’an semoga akhlak mereka pun sesuai dengan ajaran Qur’an dan sunnah….
      Jangankan Mbak, Meli juga gitu, apalagi jarang diulang2 hehehe

      Suka

  9. didot berkata:

    setuju sama pendapat ocekojiro,kan ada juga hadits rasul,kalau jamaah cukup surat2 pendek jangan terlalu panjang,kecuali jamaahnya pada ridho,misalnya mau mengkhatamkan quran bersama2.

    yah tapi masih kecil sih hehe,jadi biarin aja dulu deh,nanti kalau udah gedean baru dikasih tau lagi ya mbak?? atau gimana gitu? ah kan mbak mel yg gurunya ,kok saya yg ribet 😛

    Suka

  10. yanrmhd berkata:

    seneng deh liat tuh gambar2 bayinya bu,, ^_^
    *kapan ya bisa gendong tuh bayi imut*** >_<

    //Biarkan air mata itu berlinang, jangan ditahan, namun jangan larut dalam kesedihan karena sudah menjadi janji Allah, bila kita bersabar maka akan Allah berikan berkah dan rahmat-Nya kepada kita.// siiip… ^^v

    Suka

  11. BENY KADIR berkata:

    Salut buat Mba Mel!

    Suka

  12. novi berkata:

    doh jadi ingat kala aq mengawasi solat murid2ku… 😦 semoga selalu istiqamah ya de

    Suka

  13. Memang shalat apalagi berjama’ah harus ditanamkan mulai dini..agar kelak gak ogah2 an menjalankannya..

    Moga diberi kesabaran tingkat tinggi mendidik banyak anak..
    Sukses mbak

    Suka

  14. monda berkata:

    Si badung ternyata jago menghafal ya

    Suka

  15. Ifan Jayadi berkata:

    Kalau saya sering ketawa melihat tingkah polah anak2 ketika belajar sholat. Habis, ada2 aja kelakuan mereka yang bikin gemesin. Ada yang melihat keatas, ada yang komat kamit nggak jelas, ada yang suka gangguin temannya, dan banyak lagi deh. Pokoknya lucu….

    Suka

  16. Asop berkata:

    Imam harus mengerti keadaan makmumnya ya. 🙂

    Suka

  17. dreesc berkata:

    bu guru emang banyak ajah neh cerita nya….. hehehehehe

    mudah-mudahan tiap kejadian dalam hidup kita selalu ada hikmahnya…. amien

    Suka

  18. ummumarwa berkata:

    cerita tentang kehilangan anak menyedihkan sekali,
    semoga orangtuanya diberi kesabaran
    salam buat anak muridnya 🙂

    Suka

  19. alisnaik berkata:

    selamat pagi.

    inalilahi. meninggal pada usia bayi. belum sempat menjumpai sadisnya dunia ini.

    btw, saya waktu sekolah di MTsN dulu juga pernah sholat berjamaah mabghrib di sekolah, pak Guru yg jadi imamnya panjaaaaang banget bacaannya. bikin saya dan temen2 jadi gelisah 😐

    terima kasih dan mohon maaf 😮

    Suka

  20. skbjepara berkata:

    Ketika ditimpa musibah harus berpisah selamanya dg org yg dicintai kemudian menangis itu manusiawi, asal sewajarnya saja. Salah satu syarat jadi imam harus adil. Bacaan surat yg terlalu panjang berarti tdk adil thd makmum yg barangkali kondisinya sdg tdk sehat.

    Suka

  21. Batavusqu berkata:

    Salam Takzim
    Melapor kembali hadir
    Menyimak hurup demi hurup untuk bekal anak dan cucu, makasih bunda Mely
    Salam Takzim Batavusqu

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)