Dalam Diam, Ada Gerak Perlahan

Dalam diam kumemulai

Dalam hening kumulai bergerak

Gerakku perlahan, namun teratur…

Itulah hidup, dia akan bergerak dan terus bergerak hingga akhirnya kita akan berada di persinggahan yang kekal selamanya. Hari ini anak-anak bergerak dengan lincahnya di dalam kelas. Ya, waktu istirahat menjadi waktu favorit bagi mereka. Mereka kadang ngeluh,” Ih, Bunda, kok udah masuk sih, tadi kan belum bel!” Itu rengekan yang biasa kudengar dari mereka.

” Nah, tadi udah lho bel istirahatnya. Kalian aja yang nggak mendengar bunyinya,” sahutku. Ingat masa kecil dulu, kita (terutama saya) akan bersorak riang bila harus bermain bersama teman di halaman sekolah. Pertemanan dan kegembiraan bermain bersama teman adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu meskipun tak jarang ada tangis akibat permainan itu.

Begitupun kehidupan yang harus bergerak, berputar mengikuti alur-Nya. Pergerakkan yang nyatanya membuat orang bertahan. Jadi ingat program berita di televisi yang menampilkan sosok wanita dengan banyak anaknya harus bergerak menyusuri tumpukan sampah makanan lalu memilah makanan dan rela berebutan dengan kucing.  Makanan itu dibawa pulang untuk dimakan kembali. Miris, Teman. Sedih melihat pergerakan yang mereka lakukan. Ketika ditanya, ” Mau gimana lagi. Emang sudah seperti inilah bisanya.” Itu yang membuatku tambah sedih mendengarnya.

Kisah yang lain, seorang ibu dengan keluarga besarnya tinggal di bawah kolong jembatan di Jakarta. Jakarta, Teman. Ibukota negara ini ! Mereka bergerak dari bawa jembatan satu ke jembatan lain. Digusur, pindah lalu menetap kembali. Mereka bergerak, Teman. Apakah pergerakan yang seperti itu yang kita inginkan ?

Seorang pemuda, yang baru-baru ini diliput karena kesuksesan karirnya menjadi pengusaha muda padahal usianya baru 25 tahun. Aku sih kurang begitu tahu orangnya. Bukan hanya pergerakan karir yang baik. Anak muda ini pun adalah anak muda yang  terlihat punya prinsip sehingga pergerakan karir yang dia lalui tidak membuat dia sombong. Ayo, tebak siapakah pengusaha muda ini ? Yang memulai karirnya dari SMA. Subhanallah, yuk bertanya lagi. Pergerakan yang seperti inikah yang kita inginkan ? Keberadaannya membuat orang disekitarnya bergerak untuk bisa mengikuti langkahnya.

Bisakah orang tidak bergerak ?

Jawabannya, ‘Tidak’. Orang pasti akan bergerak. Mau dia bayi yang masih merah atau orang yang sudah lanjut usia, semuanya bergerak. Karena tanda kehidupan ada dalam gerakan-gerakan itu sendiri. Jadi, jika ingin dikatakan hidup, maka bergeraklah. Jangan diam atau membisu. Tidak usah berlari, tapi pelan-pelan bergeserlah karena akan tiba saatnya kita akan sampai pada tujuan yang dicitakan.

Seperti halnya kisah hijrahnya Rosulullah saw. Apa jadinya jika beliau tidak bergerak untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah ? Apa yang akan terjadi pada umat ini jika beliau hanya duduk dan menerima wahyu saja, tanpa menyebarkan kebenaran wahyu itu? Apakah dengan menunggu perubahan itu akan terjadi ?

Hai…hai…Bergeraklah!

Bergeraklah walaupun perlahan.

Lihatlah keong/ siput. Dalam dongeng, binatang ini tidak disangka-sangka dapat mengalahkan hewan lain yang lebih cepat berlarinya. Artinya, jika kita mau bergerak, keinginan kita bisa terwujud, insya Allah.