Indonesia Merdeka, Indonesia Jaya

Akhirnya Gebyar HUT RI ke-65 di sekolahku pun akan berakhir hari ini. Rangkaian acara dimulai dari Seminar Pendidikan Internasional pada hari Sabtu, 31 Juli 2010 dengan pembicara Prof. Dr. Mustafa bin Kassim (Malaysia) dan Gunahardi (Solo) dengan tema ‘ Pengembangan Inovasi Pendidikan untuk Semua (Developing Innovation in Education for All)’.

Pendidikan bukan untuk anak-anak yang normal (tidak memiliki gangguan dalam belajar), tetapi pendidikan juga milik anak yang memiliki keterbatasan, misalnya anak  hiperaktif, autis, down syndrom, disleksia, dan sebagainya). Sekolah tidak boleh memilih anak-anak yang dikategorikan ‘normal’ saja sehingga menyingkirkan anak-anak yang berkategori ‘tidak normal’. Untuk itulah sekolah harus menyiapkan segala sesuatunya untuk mendukung penerimaan anak-anak yang ‘ tidak normal’, misalnya diberi fasilitas guru khusus untuk anak tersebut sehingga bisa membantu guru kelas. Tentu saja shadow teacher itu adalah guru yang mengerti dan berpengalaman tentang kondisi yang dialami si anak. Masalahnya sekarang adalah, guru kelas menghadapi banyak anak ditambah dengan ‘anak istimewa’ tanpa shadow teacher‘. Apa yang terjadi ? Ketika kita memperhatikan anak yang istimewa tersebut, kita seolah mengabaikan anak-anak yang lain. Masih banyak kekurangannya disana-sini yang harus dibenahi.

Selama dua hari berikutnya, tanggal 2-3 Agustus 2010 perlombaan dimulai. Ada banyak perlombaan diadakan di sekolahku. Aku diamanahi menjadi koordinator puisi. Ah, lagi-lagi puisi padahal aku tidak kompeten. Untung saja aku nggak ikut lomba. Alhamdulillah, semua juri (Aziz dan Mala) puisi bisa datang dan memberikan bantuannya. Di dapatlah 6 orang pemenang untuk tiap level (level 1-3 dan Level 4-6) 3 orang. Bagaimana dengan perlombaan yang lain? Lomba yang ada tanggal 2-3 Agustus 2010 ini banyak, ada lomba untuk SD (puisi, sempoa, mendongeng, cerdas cermat, hapalan surat pendek dan doa, tux paint) dan SMP teater, nasyid, SD/SMP sudoku, futsal), TK (pasang kaos kaki , puzzle, mewarnai, melukis, memancing). Seru deh pokoknya, nggak belajar hehehe.

Kegiatan ini semestinya diadakan 17 Agustus nanti karena tanggal itu kita sedang berpuasa, maka waktu pelaksanaannya dimajukan. Alhamdulillah semuanya bisa dijalani dengan baik dan lancar. Panitia yang kompak ada dibalik kesuksesan sebuah acara hendaknya diberikan penghargaan atas apa yang mereka kerjakan.

Sebuah puisi kupersembahkan untuk Indonesia kita yang tercinta, semoga menjadi sesuatu yang membuat kita lebih menghargai apa yang telah dilakukan oleh pahlawan-pahlawan terdahulu.

Bangsaku, oh Bangsaku


Pemulung berebutan sampah di TPA
Para pengemis berebutan tempat mangkal
Para laki-laki berebutan wanita cantik
Para partai berebutan calon pemimpin
 
Indonesia yang rebutan
Indonesia yang jauh dari keikhlasan
Bukankah enak tinggal di tempat yang aman
Nikmat walau makan nasi dan garam
 
Indonesia rebutan
Malaysia yang jadi pemenang
Sayang oh sungguh sayang
Kekayaan berlimpat diambil orang

Bangsa cerdas 

Kekayaan berlimpah

Tanah air aman dan sentosa

Impian banyak warga membangun peradaban

Merentas kehidupan

Yang semakin maju

Indonesia jaya



Puisi ini diikut sertakan dalam Gelar Puisi Aku Cinta Indonesia di BlogCamp, acaranya Pak Dhe.



Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Pernik Sekolah. Tandai permalink.

35 Balasan ke Indonesia Merdeka, Indonesia Jaya

  1. milimeterst berkata:

    Indonesia….seburuk apa pun… tetep indonesia…
    tetep…yg hukum nya untuk orang kelas bawah…

    Suka

  2. Pakde Cholik berkata:

    Terima kasih atas partisipasi sahabat pada acara Gelar Puisi Aku Cinta Indonesia.
    Puisi akan segera dicatat dan didaftar sebagai peserta.
    Salam hangat dari BlogCamp.

    Suka

  3. kanvasmaya berkata:

    siiiippp… keren..
    wuihh.. yang ikut pada bagus puisinya.. jadi gak PeDe ey..

    Suka

  4. fitrimelinda berkata:

    ohh bangsaku…

    semoga menang yah mbakk..

    Suka

  5. kang ian berkata:

    selamat ya atas acaranya..
    atas contest nya juga 🙂

    Suka

  6. budies berkata:

    shadow teacher, wah baru dengar saya..sepertinya ini harus disikapi oleh pemerintah dan kita semua untuk mengakomodasi kesamaaan hak dalam pendidikan
    salam pendidikan dari kalimantan tengah

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Istilah yg belum membumi,Pak. Kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan sebenarnya udar diatur di UUD ’45, tapi aplikasinya yg belum dilaksanakan dgn baik/optimal….
      Salam juga dari Palembang,Pak.

      Suka

  7. saenaknya berkata:

    puisinya bagus dan membangkitkan jiwa. .. . semoga menang lombanya 🙂

    Suka

  8. Bunda Shishil berkata:

    Keren puisinya…. Good Luck ya.. salam kenal.. ^_^

    Suka

  9. ummurizka berkata:

    Puisinya bagus mbak…kalo saya belum piawai bikin puisi..perlu banyak waktu untuk ngebuatnya…semoga menang ya mbak..sukses selalu…

    Suka

  10. monda berkata:

    mbak melia ikutan juga ya,
    semoga berhasil

    Suka

  11. Anex curut berkata:

    puisi yang sangat bagus.
    penuh dengan untaian kata indah namun realita.

    Suka

  12. Kakaakin berkata:

    Hmm… kira2 kalo anak biasa dan luar biasa dicampur, apakah sama2 bisa sejalan ya… apakah tidak akan menghambat kegiatan belajar mengajar?

    Suka

  13. Lazuardi Birru berkata:

    permisi, mau kasih informasi. Ikutan yuk lomba desain poster. Klik disini yaa :
    http://lazuardibirru.org./web/?show=tahukah&id=202
    Bukan HOAX atau SPAM. Dan banyak hadiahnya lhoo.. yuk ikutan kawan.

    Suka

  14. alisnaik berkata:

    selamat pagi

    anak yg kurang beruntung memang prlu dapat perhatian khusus. biar sama mantabnya dengan yg normal.

    puisi Indonesianya keren.
    semoga bisa menang.

    terima kasih dan mohon maaf 😮

    Suka

  15. munir ardi berkata:

    puisi yang sangat menginspirasi mbak, salam kenal

    Suka

  16. Blogger Java berkata:

    Puisinya unik, semoga menang.

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)