Suruh saja aku baca puisi di depan orang. Membaca puisi itu mudah kok, siapa bilang membaca puisi itu susah. Gampang kok, tapi aku maunya membaca puisinya di depan anak-anak saja. Selebihnya, aku malu
Untung saja, yang melihat aku membaca sebuah puisi itu hanya anak-anak, kalau orang dewasa. .. Ah, apa jadinya tuh, mungkin suaraku tidak terdengar 😀 Sekolah menunjuk beberapa guru untuk ikut serta dalam perlombaan membaca puisi oleh guru. Jelas saja aku langsung menolaknya. Aku katakan,” Kalau lomba menulis aku mau, puisi….Sepertinya itu, aku tidak mau deh. ” Teman, yang mendengar perkataanku bilang,” Ya, udah, nanti ngomong langsung aja kepada Kepala sekolah,” dengan tersenyum karena melihat komentarku yang spontan. Oh, Teman…. Aku yakin, aku sebenarnya bisa hanya saja aku tidak mau ikut (walaupun berbagai alasan diberikan).
Pagi ini materinya adalah puisi. Dibanding kelas atas, materi kelas dua lebih ringan dan tentu saja aku senang mendapatkan kondisi yang seperti itu. Kutanyakan kepada anak,” Siapa yang hapal satu puisi?” Beberapa anak dengan wajah riang langsung mengangkat tangan dan berkata,” Bunda, aku hapal. Judulnya ‘Ibu'” Kupanggil saja anak itu ke depan kelas, Aris namanya. Aris itu adiknya Angga, siswa di kelasku dulu. Dengan kupeluk Aris dari belakang, Aris mulai membaca puisi. Sederhana sekali isi puisi itu. Seperti ini isinya :
Ibu
Kau mendidikku
Membesarkanku
Hanya 4 baris, tapi maknanya begitu indah. Ibu.
Aku tanya kembali, ” Ketika kalian mendengarkan puisi ini, apa yang kalian rasakan?”
“Sedih, Bunda!” Teriak anak laki-laki dari belakang.
” Ya, kalau kita menghayati puisi itu, kita bisa menangis lho.” Aku coba buat puisi dengan rasa ‘sedih’ setelah itu aku membuat puisi dengan rasa yang berbeda, gembira. Ah, lagi-lagi kucing sebagai objek puisiku.
Lincah
Berlari kecil
Bermain ekor induknya
Suaranya mengeong
Ruangnya hidup
Kecil, abu-abu putih
Kucing kesayanganku
Kukejar ia, dia berlari
Kukejar lagi, dia lari lagi
Duh, lucunya kucingku
🙂
Hah, pengalaman bersama kucing di rumah ternyata membawaku menikmati setiap mengajar di kelas rendah ini. Semua pengalaman itu mengantarkanku untuk terus mengapresiasikan semua yang kumiliki. Bahagia rasanya ketika seorang anak kelas atas (yang pernah kuajari dulu) berkata,” Bunda, kata adik kucing Bunda meninggalnya.” Mereka ingat dengan apa yang kusampaikan, Teman. Bahagianya ^_^
I like u’re blog.
lam kenal…from milimeterst
SukaSuka
Thanks to visit my blog. ^^
Salam kenal kembali….
SukaSuka
iseng” berhadiah kawan…
Cuma dengan GABUNG aja kita udah dapet $10,,,MAU????
yang berminat silakan klik link dibawah ini…
http://www.imcrew.com/?r=58489
maaf klo mengganggu…
salam DASHYAT…
SukaSuka
🙂 Salam kenal
Pendar Bintang suka postingannya..
SukaSuka
Salam kenal kembali,Pendar Bintang ^^
SukaSuka
Nice Blog
salam kenaaaaal
SukaSuka
Thanks, Mbak…
Salam kenaaaal kembali ^^
SukaSuka
puisi yang bagus, saya jadi ingin belajar baca puisi….
SukaSuka
Puisi tu mudah, ukir yang dirasa dan yang dipikirkan. Semua puisi itu bagus dan semua orang bisa membaca puisi ^^
SukaSuka
yang susah itu menghayatinya yach..??
SukaSuka
boleh nempel blog kmu di blog aq ngga ya,, terimakasih…
SukaSuka
Sama2….Silahkan, aku balik tempel blognya disini ya….
SukaSuka
Ane malah baca apa adja bingung gan, apa lagi baca ahti cewek rumit bangets dah
SukaSuka
Wah, bisa jadi muridnya siswaku tuh….Klo ati bukan dibaca, tapi dipahami….
SukaSuka
salam kenal,,,mau melihat keadaan dulu ya
SukaSuka
Kenal kembali…
Silahkan….
SukaSuka
aku juga bisa didepan anak kecil hehehe 😀
SukaSuka
Wah, ternyata ada juga yg jago di depan anak kecil, sama dong seperti saya….
SukaSuka
puisi kucing dari penyayang kucing wkwkw 😀
SukaSuka
Ya, iyalah, Ian….
SukaSuka
sayajuga suka puisi, tapi nulis doang.. kalo baca, masi ragu..takut yg dengar pada kesurupan smua…hehe 😀
salam hangat dan damai selalu… 🙂
SukaSuka
Nah…nah…nah…kok bisa kesurupan ya 😀
hehehe
SukaSuka
Puisi…. menampung sederhana…
dan kedalaman memori akan suatu kisah…
puisi di pagi hari.. mengingatkan akan ibu.
SukaSuka
Yup, wanita hebat yang sejarahnya selalu terukir dalam setiap kehidupan….
SukaSuka
mbak mel, pecinta kucing,pecinta anak kecil… ternyata bisa bikin puisi juga 🙂
SukaSuka
Klo yg sedrhana si bisa, Dot. Yang mahir, banyak yg ahli….
SukaSuka
4 baris? bukannya itu 3 baris ya mbak? heu..
tapi salut buat si aris, dulu mah saya seumuran segitu, mana berani tampil di dpan kelas. apalagi bacain puisi segala. 😀
SukaSuka
Iya, Den, mestinya 4 baris…baris terakhir saya lupa. Begitulah Aris, sejak dini ditanamkan PD dalam sesuatu yang baik/positif….
SukaSuka
Wadhuh, Mel… ‘kan puisinya cuma tinggal dibaca doang… apalagi kalo bawa teksnya, tambah gampang kan… 😀
*padahal aku bakal grogi juga kalo mesti baca puisi di depan umum*
SukaSuka
Mbak…Mbak…Iya, emang klo baca doang bisa, tapi ini kan deklamasi,Mbak…. Itu lho yg buat nggak PD, ditambah tampil di depan orang banyak…Hmmm, nggak deh….
SukaSuka
wahh aq mah g bisa bikin puisi malah mbak…
senengnya bisa dikelilingi anak2
SukaSuka
Semua orang bisa buat puisi,Fit….Coba aja, insya Allah bisa. Lihat gunung, bisa tercipta puisi ‘Tiang Langit’….Semuanya bisa tercipta, Fit 🙂
SukaSuka
wah..senang ya selalu bertemu dengan anak-anak yang polos..selalu memberi inspirasi untuk kebaikan..salam untuk siswa ya mbak…
SukaSuka
Yup, menyenangkan memang, Mbak. Insya Allah salamnya saya sampaikan meski hanya satu/ dua orang aja ya,Mbak….
SukaSuka
Wah-wah, mbak mel ternyata multi talent juga. Saluut..
SukaSuka
Klo buat puisi sederhana seperti itu, Mbak alhamdulillah masih bisa, lebih dari itu…kacau jadinya hehhe….
SukaSuka
Aku juga kepingin bisa membaca puisi tapi gak tahu ada apa dengan aku 😕 saat baca puisi koq semua jadi datar kaya orang lagi baca 😆
Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
SukaSuka
Nah, itu berarti Bapak butuh latihan deklamasi puisi hehehe….
SukaSuka
pernah dulu ikutan lomba baca puisi, tapi sekali ikut langsung kapok..!! di ketawain seluruh kelas
SukaSuka
kok kapok karena diketawain aja ❓
SukaSuka
puisinya bagus, buat puisi itu menurut saya yang jelas harus dari hati dan bertujuan[ada manfaatnya], siapa tahu ada orang lain terinspirasi berbuat baik setelah membaca puisi kita.Nitip puisi ya, thanks
Cinta Nabi Ibrahim AS
begitulah cinta?
apapun jika Kekasih yang minta
ditunaikan tanpa tanya
dan cinta tidak hanya kata semata
tapi cinta adalah pengorbanan
tapi cinta adalah keta’atan
agar semakin dekat
dan Kekasih pun mencintai
Allahumma shalli ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim
Cintamu abadi sepanjang masa
SukaSuka
Titipan yang bermanfaat, makasih ya,Pak….
SukaSuka