Ada Apa dengan Jum’at ini ?

Sebuah pembelajaran lagi kudapat dari dunia maya. Ternyata dunia maya pun memberi pembelajaran berarti bagiku hari ini. Ah, rasanya ingin sekali mengecek siapa saja yang online (OL) sebelum sholat Jum’at tiba. Karena di bagian obrolanku itu telah dibuat daftar-daftar, otomatis langsung terlihat….siswa-siswiku banyak yang OL, teman-teman ngeblog pun ada, teman-teman di komunitas lain juga ada, termasuk teman-teman penerbit.

Pagi yang cerah…

Mulailah kusapa mereka. Lima belas menit sebelum jam12.00, aku mulai mengingatkan….

Kepada siswaku…

Aku : “Aww (singkatan Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh)…. Ga sholat Jum’at, Nak ?”

Si A : “Bentar lagi, Bun, belum adzan. Iya, insya Allah sholat.”

Aku : ” Ya, udah, siap-siap sana dulu, ntar terlambat.”

Si A : “Iya, Bunda….”

Aku : ” 🙂 ”

Di bagian lagi aku chat juga dengan siswaku.

Aku :—-Pembukaannya sama seperti kata-kata untuk si A—–

Si B : ” Iya, Bun. Nih juga mau berangkat.”

Aku : ” Sips…. 🙂 ”

Lima menit setelah jam 12, kusapa juga siswaku yang lain….

Aku :—-Pembukaannya sama seperti kata-kata untuk si A—–

Si C : ” Udah ditinggal Papa padahal tadi mau berangkat.”

Aku : ” Lho, kok nggak bilang sebelumnya pada Papa,” Pa, ntar kalau mau berangkat, panggil aku ya.” ”

Si C : ” Nggak, Bun.”

Aku : ” Kenapa nggak pergi sendiri aja, kan kemasjid juga.”

Si C : ” Capek dan masjidnya jauh,Bun.”

Aku : ” Hmm, kan dah tahu kalau sholat Jum’at itu hanya 1 kali dalam seminggu, Nak. Jangan diulangi lagi ya.”

Si C : ” Iya, Bun.”

Aku melihat bagian daftar ‘Lain’ :

Aku : “(salam). Nggak Jum’atan ?”

Si D : ” Emang harusss?” (lalu offline)

Aku geleng-geleng kepala aja. Nih, orang dah dewasa, kok dikalahin anak kecil sih.

Ada juga yang langsung bersiap-siap mau ke masjid sekitar 10 menit sebelum adzan (adzan di tempatku dan mereka kadang beda, karena beberapa teman berbeda domisilinya). Ada juga yang kusapa dengan salam, terus jawabnya lama banget. Eh, tahunya tuh komputer ditinggal yang punya sholat, itu teman dari penerbit. Pokoknya chat hari ini komplit. Yang nggak pernah bertegur sapa pun kucoba untuk memberanikan diri. Lah, mereka saudara kita. Mereka mempunyai hak untuk ditegur kalau salah.

Aku ingat dulu, ketika SMA, aku suka sekali membuat gantungan dinding yang isinya hadits-hadits yang kudapat dari kalender bekas. Kutempel tuh hadits di kertas kambing lalu kulekatkan di dinding dekat ruang tamu. Isinya ada beberapa hal, salah satunya adalah tentang orang (laki-laki) yang 3 kali berturut-turut tidak melaksanakan sholat Jum’at.

Diriwayatkan dari Abul Ja’d adh-Dhamri r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali karena sengaja meremehkannya, niscaya Allah akan mengunci mati hatinya’,” (Shahih, HR Abu Dawud [1052], at-Tirmidzi [500], an-Nasa’i [III/88], Ibnu Majah [1125], Ahmad [III/424], Ibnu Hibban [2786], al-Hakim [I/280], al-Baihaqi [III/172 dan 247], Ibnu Khuzaimah [1858]).

Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali tanpa udzur, maka ia termasuk munafik,” (HR Ibnu Hibban [258] dan Ibnu Khuzaimah [1857]).

Dasar sholat Jum’at ini :

يا أيها الذين آمنوا إذا نودي للصلاة من يوم الجمعة فاسعوا إلى ذكر الله وذروا البيع ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

(QS. Al Jumuah (62): 9)

Dalam Islam, hari Jum’at begitu mendapat perhatian dari Allah, sampai-sampai Allah memberi nama surat di dalam Al Qur’an dengan nama Jumu’ah. Kalau kaum Sabath itu hari Sabtu sebagai hari untuk mereka beribadah. Kita, muslim menjadikan Jum’at sebagai hari beribadah. Jadi, mengapa tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

Tulisan ini sebagai pengingat bagi teman-teman yang masih Allah hidupkan hatinya, sebelum Allah betul-betul menjadikan hati itu mati. Bersiaplah dengan sesuatu yang baik, karena Allah mengampunkan dosa antara Jum’at dengan Jum’at. Berdoalah yang baik-baik di Jum’at ini karena hari ini termasuk hari dikabulkan permohonan kita, insya Allah. Janganlah malas menunaikannya karena hanya satu kali para laki-laki di perintahkan sholat Jum’at. Raka’atnya pun tidak banyak, hanya 2 raka’at. Dari segi apa kita tidak bersyukur sedang disuruh sholat 2 raka’at aja nggak mau ?

Masya Allah, lelaki dewasa harusnya sudah mengerti pentingnya sholat Jum’at ini jika memang dia memahami Islam. Enggan rasanya menyia-nyiakan Jum’at dengan pekerjaan yang bisa ditunda setelah sholat di masjid dan mendengarkan khutbah.

Ayo, para pencinta Allah, jangan katakan cinta kalau mendengar sapaannya saja kita enggan menyahut. Jangan katakan taat kalau setiap perintahnya, kita selalu saja kmengeluh. Kita ada, karena cinta-Nya. Kalaulah tanpa cintanya….Perbaiki diri diri, ikhlaslah. Kita tidak ingin semua amal perbuatan seperti bulu-bulu yang berterbangan bukan? Cobalah ikhlas 🙂