Pagi ini, untuk yang ketiga kalinya aku melihat si Guk guk berdiri di pinggir jalan. Bertemu dengannya seolah-olah membuat luka di hatiku. Entah karena aku melihat tubuh ringkihnya yang sudah kurus dan gemetar itu. Aku dekripsikan si Guk guk ya. Dia itu, aku taksir anjing orang kaya, kenapa gitu ❓ Itu dilihat dari bulunya yang tebal dan sepertinya itu anjing peliharaan. Wajahnya masih lucu. Sayangnya bulunya sudah tidak lagi bagus, sepertinya sudah banyak luka pada kakinya sehingga kelihatannya si Guk guk kotor, tapi tetap membuat aku terpukau. Memang aku suka dengan hewan-hewan yang berbulu, yang imut-imut (termasuk anak harimau). Bagiku melihat anjing itu, aku seperti melihat peliharaanku. Setiap hari selalu saja ada yang membuatku miris, mulai dari kucing kecil yang tertabrak di jalan atau yang mati di pinggir jalan. Miris sekali. Terus terang aku tidak bisa membicarakan secara detail perasaanku saat itu.
Pernah aku melihat seekor kucing yang kakinya pincang sedang menyeberang jalan. Si kucing mencoba untuk cepat-cepat berlari, tapi dia tidak bisa sepenuhnya mewujudkan keinginannya itu. Seekor anjing sedang menoleh ke kanan dan kiri jalan, menunggu jalanan sepi atau lampu merah, tapi sayang lampu merah begitu cepat tergantikan oleh lampu hijau. Si anjing terkepung. Dia mengonggong-gonggong berkali-kali, mungkin dia minta tolong agar diselamatkan dari kepungan kendaraan. Aku ingin sekali membantunya untuk sekedar menghentikan mobil yang mulai melaju, tapi apa daya. Aku hanya bisa terpaku di pinggir tratoar. Berhenti sejenak untuk membantu, dalam hati aku berdoa semoga tidak terjadi apa-apa pada di anjing….Sayangnya lampu sudah hijau kembali. Anjing itu pun kembali ke belakang dengan mengonggong, namun aku senang karena si anjing tidak mengalami luka atau tertabrak. Entahlah berapa lama dia menunggu sampai lampu merah menyala. Coba ada polisi ya, tapi apa peduli polisi sama hewan 😦
Kembali ke anjing yang kulihat pagi tadi, entah apakah itu suatu perasaan yang berlebihan atau tidak, aku merasa sedih sekali melihat keadaannya dan dalam hati aku berkata,” Coba ya kalau anjing itu bukan binatang yang najis. Coba saja kalau aku punya tempat untuk mereka 🙂 “ Ingat hewan-hewan itu, aku membayangkan bagaimana jadinya dengan Nitu, si abu-abu gembul dan lucuku di rumah. Aku tidak mau membayangkan semua keburukan pada kucingku itu, apalagi sekarang dia semakin lucu. Aku gemas kalau melihat dia. Tubuhnya kini semakin gemuk :O
“ Semoga hewan-hewan di dunia ini bisa terjaga ya dan ada tanggung jawab bagi yang memeliharanya.” Mereka itu ujian bagi yang memelihara. Semoga rasa kasih dan sayang itu bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi kepada makhluk Allah yang lain. Saling menjaga sehingga membawa kebaikan. Semuanya saling ketergantungan, satu sama yang lain. Jika tidak ada hewan/ tumbuhan, maka apa yang bisa manusia makan ❓
Bersyukurlah pada Allah yang menciptakan segala sesuatu hanya untuk kebutuhan manusia. Manusia banyak tidak menyadarinya.
Memelihara dan menjaga hewan….Sama dengan menjaga persahabatan. Seorang Bapak Isro telah sudi memberi award kepada saya.
Saya dengan senang hati menerimanya. Dengan diiringi doa pembuka, saya lanjutkan kepada sahabat yang lain….
Asop
yanrmhd
hanyanulis
harisistanto
darahbiroe
nasrilabdillah
sapta06
ruhindo
ifanjayadi1980
Didot
Pak Beni Kadir
Kang Nanang
nurrahman
Mbak Kakaakin
adelays
setitikharapan
Mbak sunflo
akhdian
Arooel
Untuk yang belum dicantumkan, ntar cantumkan sendiri ya, udah ngantuk….
mbak mel,kasih sayang manusia kepada mahluk jangan diremehkan. menurut sebuah hadits yg cukup shoheh ada seorang pelacur masuk surga hanya karena kasih sayangnya kepada seekor anjing di akhir hidupnya,serta ada juga seorang nenek2 masuk neraka karena menyiksa seekor kucing.
hakekat cinta kasih adalah kepada semua mahluk,meskipun dia najis,tapi juga tetap mahluk Allah yg perlu dikasihani. saya udah draft tulisan tentang ini soalnya hehe.
btw terimakasih atas award persahabatannya,saya jadi benar2 merasa bahwa saya dianggap spesial olehmu mbak,doain semua urusan kita lancar ya 😉
SukaSuka
Iya, wanita itu masuk syurga karena memberi minum anjing yang sedang kehausan ya, Dot. Apa pun itu, memelihara hewan, ada syurga dan neraka bagi pemeliharanya….Aamiin….
SukaSuka
Benar. Binatang kan juga mahluk ciptaan Allah Taala. Tentu saja mahluk ciptaan Allah itu perlu kita perlakukannya dengan baik pula. Jangan sewenang-wenang atau bertindak kasar. Ingat, sesuatu yang diperlakukan dengan kasar akan menjadi suatu pemberontak. Btw, terima kasih ya mbak atas awardnya. Akan segera saya pajang di lemari award saya 🙂
SukaSuka
Ya, sama-sama….Kebaikan itu lahir dari kebaikan…
SukaSuka
sebagai penyayang anjing dan kucing, gue suka ama postingan lu ini. mantap!
SukaSuka
Makasih….Senang mendengar ada yang sayang sama hewan….
SukaSuka
gue sering miara anjin g dari kecil, sayangudah gak lagi. dari kampung ampe yang terakhir mini pinscher. kalu kucing belon, tapi gue sering diem2 ngasih makan kucing jalanan 😛
SukaSuka
Bagus, lho kok tadi bilangnya diem2….tapi nah, ini jadi nggak diem2 lg, saya dan yang lain jd tahu….
SukaSuka
Asik, saya dapet. 😀
Hiks, saya juga orangnya gampang terenyuh ngeliat binatang2 macam kucing di jalan. Pernah ada kucing kecil masuk kelas waktu saya SMP, saya nekat bawa pulang. Jelas, ortu saya melarang saya meliharanya. Akhirnya kucingnya cuman saya mandikan, kasih makan beberapa hari, terus sama ortu saya dibuang jauh entah ke mana.
Pas baru2 ini, saya lihat kucing kecil sekali, baru lahir berapa minggu, jalan sendirian di pinggir jalan, deket kampus. Duh, pengeeeeen rasanya melihara. Tapi apa daya kalo saya ambil, kemungkinan besar di bakal mati, karena masih butuh susu induknya. 😦
SukaSuka
Iya, tuh buat Asop. Tadi juga waktu Mbak mo ke sekolah, ada kucing kecil duduk di tengah jalan, mungkin usianya baru 3 mingguan, untung aja jalanan sepi. Dah, stop bentar lalu nyingkirin deh di jalan. Alhamdulillah si meong selamat meski meong2….
SukaSuka
Sebuah cerita persahabatan dunia nyata dan dunia maya. Dirangkai dengan begitu indah. Makasih ya mbak untuk awardnya.
SukaSuka
Yup, ambil ya,De’….Semoga persahabatan ini bisa meneguhkan dalam keimanan….
SukaSuka
heheh makasih aku dapat nuy
tapi ngomong2 aku dapat doublw nuy award yang sama
😀
makasih
SukaSuka
Iya, ambil deh….Lebih banyak lebih baik, iya kan?
SukaSuka
Maaf, kalo anjing aku tak bisa 😦
Kalau kucing, atau mungkin ayam insya Allah kutolong 🙂
SukaSuka
Ternyata Mbak juga baik ya
SukaSuka
wah, heu…kita memang harus punya kasih sayang ma binatang, termasuk anjing…, apalagi ma kucing yang gemuk, imut, lucu
hey, bagi2 ewod ya??? wah makasih ya Meli’..saya ambil ya, terima kasih…
semoga silaturahmi dan persahabatan tetap terjalin
😀
SukaSuka
Gravatar baru ya, bagus….Awardnya boleh diambil, Mbak seneng klo mo diterima….Emang nggak boleh pilah2 sih dalam sikap saling menyayangi….
SukaSuka
iya mbak meli’…
sudah dipasang di halaman ewod 🙂
http://yanrmhd.wordpress.com/award-dari-sahabat/
SukaSuka
Mbak udah kesana….
SukaSuka
saya dulu pernah gak teguran sama ortu seharian gara2 kucing saya mau dibuang..hehehe
SukaSuka
Oh, klo itu sama kek saya, malah nangis sendiri…ngurung diri di kamar beberapa hari, parah kan 🙂
SukaSuka
Bener-bener Mbak, kadang kasihan melihat binatang yang keleleran. Tapi sepertinya membantu manusia lain yang ‘keleleran’ juga nggak kalah penting.
😉
SukaSuka
Nah, itu dia…’keleler’ itu apa ya ❓ dung….nggak tau artinya, tapi maksudnya saya paham. Kita mesti tahu bahwa membantu itu bukan membuat mereka malas (secara umum).Lebih baik membantu manusia yg ‘keleler’ itu dgn memanfaatkan potensi mereka….Setuju,Mbak?
SukaSuka
Hmm…perasaan seoran wanita sekaligus pengajar memang lain ya..
Saya ucapkan terimakasih ya untuk awardnya dan kalau bu Mel berkunjung jangan lupa ke blog yang http://nanang.totalh.com karena yang di wp.com sekedar blog backup dan tdk prnh/jarang saya buka.
SukaSuka
Hmm…perasaan seorang wanita sekaligus pengajar memang lain ya..
Saya ucapkan terimakasih ya untuk awardnya dan kalau bu Mel berkunjung jangan lupa ke blog yang http://nanang.totalh.com karena yang di wp.com sekedar blog backup dan tdk prnh/jarang saya buka.
SukaSuka
Apanya yang lain…perasaan dasar itu sama aja….Nah, dua kali komen nih,Kang….Tadi saya baru juga berkunjung….
SukaSuka
Sedih deh dengan cerita anjing dan kucing nya..
saya juga suka kasihan dengan binatang yang punya nasib seperti itu dijalan. pastinya bingung.
Melianaaryuni… Ternyata namaku ada yaaaa…
yiiiih..aaaaaaaaaaaaaaaa…
Terima kasih ya atas Awardnya….
Semoga sukes selalu dan semakin inspiratif blognya….
Sukses selalu yaaa…
SukaSuka
Aamiin….Diterima ya awardnya….
SukaSuka
wah penyayang hewan juga y mbak ? ^^
kalao saya dulu pernah miara ular sanca lo hihi
tapi sayang dimakan tikus..
miara ikan dn ayam juga hehe
SukaSuka
Masak sich ular Sanca dimakan tikus, nggak mungkin kaliiiii….
Nah, kalo memelihara ikan dan ayam, percaya deh….
SukaSuka
eh iya beneran
kan ular sancanya masih kecil mbak..masih segede telunjuk orang dewasa lha..
bagus lo mbak sanca nya warna coklat ada coraknya gitu..sanca kembang namanya
tapi karena gak boleh dibawa kerumah dan musti diluar akhirnya pagi2 mati perutnya koyak digigit tikus hihi
SukaSuka
Hoh, gitu… Kirain besarnya kek Sanca yang di TV-TV gitu, kan bahasa, trus nggak masuk akal deh. Hiiiii, klo ular dan sejenisnya….buat takut 😦
Meninggalnya kok lebih menakutkan lagi…. Mending diletakkan di hutan aja sekalian 🙂
Nggak kuliah nih?
SukaSuka
hehe iya mbak..tapi lucu aja mbak..lagian itu ayah saya yang bawa dari pasar..katanya nyelip di tandan pisang ^^
SukaSuka
Idih, ngerinya….sudah ngebayangin…waktu ayahnya megang tandan, si ular ngejalar di tangan 😯
SukaSuka
enggak mbak..ayah saya emang sengaja membelinya hahaha..aneh y ayah saya xixi
SukaSuka
Yup, aneh bener…tapi buat penyuka ular, itu bukan yg aneh 😎
SukaSuka
hehehe bukan penyuka sih..
cuma iseng aja hihi
geli sih mbak..tapi kayanya keren kalo miara ular 😀
SukaSuka
Ada sebuah hadits (sanadnya apa ya ? Gmn kedudukan hadits ini ?), intinya…jika kita melihat ular, maka bunuhlah karena ia adalah jelmaan setan.
SukaSuka