Terimalah…

Dalam diam aku berpikir, mengapa semua terjadi ❓  Dalam sepi, ada yang mengusik, adakah yang mesti ditangisi. Dalam melihat aku terpaku bahwa yang dilihat tidak selamanya indah. Memudar, tersapu angin yang tiada tahu asal hembusannya. Siapa aku ❓ Tak pernah diriku merasa aku lebih baik, namun aku berusaha menjadi yang terbaik.

Jika saatnya akan datang, ya dia akan datang. Jika saatnya harus berhenti, ya…akan berhenti. Jika saatnya hancur, semua akan hancur. Tidak ada yang ragu bahwa ketentuan Allah itu pasti. Jika sudah menjadi keputusan, mengapa tidak  mencoba menerimanya dengan kelapangan jiwa.  Tak perlulah resah  atau gundah gulanah. Terimalah bahwa yang tidak kita sukai dan terjadi pada diri kita, mungkin itu yang terbaik untuk kita. Sebaliknya, yang sangat kita sukai, ternyata itu tidak baik bagi kita. Semua harus dijalani. Semua proses kehidupan yang kita jalani adalah suatu yang mau tidak mau kita terima.

Siapa yang tidak mau dengan anak-anak yang sehat ? Aku rasa orang tua dimana pun berada tidak mau melihat anaknya sakit, tapi jika itu terjadi maka orang tua itu harus berusaha membuat anaknya sembuh dan dia harus menerima kenyataan itu. Tak ada yang mau kalau uang yang ditabung bertahun-tahun hilang dirampas, tapi apa yang mau dikata. Semua telah terjadi, kalau sudah diusahakan dicari dan tidak bertemu juga. Haruskah kita menangisinya dan  mengapa kita harus menangisinya? Kehidupan akan terus berjalan, menangis atau tidak… itu telah terjadi.

Ujian Allah, semuanya adalah ujian yang Allah tetapkan untuk kita. Suka atau tidak suka…Ujian itu harus kita lalui.

“Ya Allah, ya Rahman ya Rahiim ampuni dosa-dosa kami…

Ampuni dosa kami yang disadari atau tidak telah melukai saudara-saudara kami.

Setiap hari kami melakukan kesalahan, yang menghancurkan dan mengecewakan saudara kami.

Ya Allah ya Ghafur…

Berilah kemaafan atas dosa yang setiap harinya bertambah dengan mengecewakan saudara-saudara kami. Berilah mereka keikhlasan untuk menerima semuanya. Biarkan jiwa-jiwa mereka menerima keadaan yang tidak mereka sukai dengan hati yang harap dan takut kepada-Mu. Wujudkan mimpi-mimpi mereka, ya Rabb….”

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Artikel Psikologi, Islam. Tandai permalink.

26 Balasan ke Terimalah…

  1. sahabat pena berkata:

    terlalu banyak ngalamun ya bu….kok sepertinya sedih banget…

    setiap orang yang berani hidup ya harus berani menerima kenyataan…

    terkadang ada orang yang aneh…dia mempersulit dirinya sendiri padahal Allah memberikan kebebasan dalam segala hal…asal tidak bertentangan dengan hukumnya apa aja boleh dilakukan…usaha maksimal disertai doa akan mewujudkan semua impian setiap orang…dunia ini tidak ada yang mustahil semuanya penuh kemungkinan…hanya saja mau meningalkan zone nyaman dan menerima kenyataan itulah wujud orang yang bersyukur…

    …..bersambung nanti…baru ngantor nih…

    buguru jangan sedih…anak anak akan menerima berapa pun nilai yang diberikan…yang penting naik kelas…karena nilai bukan segala galanya …tapi semuanya bisa dinilai…

    Suka

  2. didot berkata:

    bersabar kala diuji dengan yg kita suka,bersyukur kala diberikan sesuatu yg kita suka ,gitu kan kira2 mbak mel?? 😛

    Suka

  3. nurrahman berkata:

    “syukuri apa yg ada, kehidupan adalah sebuah anugrah yg bukan utk ditangisi” 😀

    Suka

  4. Ifan Jayadi berkata:

    Memangnya ujiannya apa sih? Kok sepertinya tak tertahankan

    Suka

  5. NoRLaNd berkata:

    seberapa benci / tidak suka nya seorang orangtua terhadap anak-nya, Namun saat anak-nya tersebut sakit, pasti salah satu bagian dari orang-tua tersebut ikut teriris merasaakan kesakitan yang anak-nya rasakan… =)

    Suka

  6. adelays berkata:

    Betul mbak.. Jika Ia berkehendak JADI, MAKA JADILAH. seperti dalam surah Yasiin Kun Fayakuun.

    Suka

  7. dreesc berkata:

    bersyukurlah untuk hidupmu…. lam nal

    Suka

  8. Nanang berkata:

    Hmm…merupakan sebuah introsveksi dan evaluasi diri-khususnya buat Saya-dan sebuah ketawakalan.

    Suka

  9. Kakaakin berkata:

    Laa ilaahilla anta subhanaka inni kuntumminazzolimiin…
    Laa hawlawalaa quwwata illaa billah…

    Suka

  10. BENY KADIR berkata:

    Bersyukurlah bila kita diuji, karna dlm ujian kita dpt memetik hikmah dan melihat kehendak Tuhan di dalamnya.

    Anak2 kita lagi ujian toh,Bu?
    Moga sukses semuanya.

    Suka

  11. BENY KADIR berkata:

    Wah,di mana komentar saya?

    Suka

  12. BENY KADIR berkata:

    hmm,ini akibatnya,lama tak kunjung komentarku dimoderasi dan tentu dianggap org baru,hehehe

    Suka

  13. setitikharapan berkata:

    Bukankah ujian itu adalah tanda bahwa Allah sayang pada kita. Dan bukankah dalam satu kesulitan ada dua kemudahan.. 😀

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)