Percaya nggak Percaya, Teman Baikmu adalah Musuhmu

Percayakah Anda dengan sahabat yang dulunya suka berbagi, memberi dan menerima?
Waktu ikatan itu masih kuat, Anda rela melakukan apa pun demi sahabat Anda. Setelah ikatan itu mulai melemah, Anda seolah-olah hilang dalam kehidupannya. Sebuah kasus dari bahaya lisan. Lisan yang tak terjaga.
“Kesalahan anak Adam banyak berasal dari lisannya.”
Inilah yang memacu tragedi yang berbuntut ketidakpercayaan antara kedua sahabat baik, yang telah menjalani persahabatan sudah sejak lama.

Peselisihan antarteman atau setidaknya ketidaksukaan pada sikap masing-masing teman mungkin sering kita alami. Karena takut menyakiti hati seorang teman, kita rela berbohong padahal bila kita jelaskan ketidaksukaan itu, teman kita bisa mengambil pelajaran darinya.

Kejadian yang tak disangka-sangka mengejutkan seseorang, yang ternyata itu teman karibnya. Teman yang sering diajak berbagi suka dan duka. Tak disangka, teman itu mengungkapkan sesuatu yang membuatnya bersedih dan usut punya usut, ternyata semua itu berasal dari lisan yang tak terjaga. Fitnah yang disebarkan teman karibnya kepada seseorang yang tidak pantas untuk ditautkan dengan fitnahan keji itu membuat hubungan antara dua sahabat baik ini hampir merobohkan persahabatan mereka.

Sungguh sangat disayangkan, karena ulah si sahabat, kepercayaan sahabat itu memudar. Keterbukaan tidak seperti dulu. Rahasia yang biasanya dibagikan dengan sahabatnya kini dia simpan sendiri meskipun ada rasa ingin berbagi.

“Sampaikan seperlunya, jika Anda punya sahabat. Lebih enak adalah menyampaikan semua permasalahan kita kepada orang tua. Berhati-hatilah, bukan untuk berprasangka lho. Pilah pilih teman yang bisa diajak sharing, teliti dulu sifat dan kebiasaannya. Kalau ada feeling ‘nih orang nggak bisa dipercaya, mending…nggak usah cerita deh. Percaya dengan kata hati, itu yang penting.”

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Artikel Psikologi, Isi Hatiku. Tandai permalink.

21 Balasan ke Percaya nggak Percaya, Teman Baikmu adalah Musuhmu

  1. kebow berkata:

    Emm… Tengkiyuu, sebagai masukan.

    Suka

  2. Asop berkata:

    Saya bersyukur saya tidak merasakan hal ini… 🙂

    Suka

  3. AL berkata:

    weh mudah2an gak terjadi sama saya

    Suka

  4. didot berkata:

    seperti kata orang bijak : bencilah musuhmu biasa saja karena bisa jadi suatu hari menjadi sahabatmu,dan cintailah sahabatmu biasa saja karena bisa jadi musuhmu suatu hari…

    yang syedang2 saja aahhh *nyanyi ala dangdut :mrgreen:

    jangan ditimpuk sendal ya mbak mel 😀

    Suka

  5. sahabat pena berkata:

    Sahabat adalah cerminan diri kita…dengan siapa kita bergaul seperti itulah diri kita…

    seperti pepatah yang mengatakan berdekatan dengan pandai besi akan bau asap dan berdekatan dengan penjual minyak wangi akan bau parfum….

    pilihlah komunitas positif yang kita bisa terwarnai dengan indah dan pilihlah lingkungan negatif agar kita bisa mewarnai dengan bijak…

    dalam berteman kita tidak harus pilah pilih….cuma yang harus kita perhatikan gimana kita menyikapi mereka…

    singkat cerita kita pun harus punya pemetaan terhadap setiap orang yang kita kenal…mau ditempatkan sebagai teman, sahabat, kawan, atau yang lainnya…

    jagalah ukhuwah biar tetap bisa uhuwi…

    Suka

  6. hanyanulis berkata:

    Percaya banget ama judul diatas, karena penilaian yang di utarakan oleh usuh atau kompetirot kita, adalah penilaian yang snagt obyektif 🙂

    Suka

  7. kakaakin berkata:

    Memang kudu hati-hati nih, Mel 😦

    Suka

  8. sunflo berkata:

    percaya mell… bagi mereka yang ga bisa menjaga rahasia dan tak bisa menjaga lisannya ya…

    Suka

  9. dunia berkata:

    banyak kejadian seperti itu disekitar kita..saya juga pernah mengalaminya…

    Suka

  10. Wirda berkata:

    setuju…… ^^
    seperti ungkapan “pengkhianat tak akan punya tempat”
    begitulah yang terjadi, kalau persahabatan ter-khianati biasanya sulit untuk kembali seperti dulu lagi……
    nice blog. keep writing..

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)