Ibuku Sayang…

Seorang ibu tetaplah seorang ibu, secuek apa pun dia pasti akan peduli dengan semua hal yang terjadi pada setiap anak-anaknya. Sewaktu anaknya kecil, dia membiarkan anaknya bermain dengan teman-temannya, lalu hari pun mulai menggelap. Dia memanggil anaknya.
“Nak, sudah, berhentilah bermain. Lihatlah hari sudah mulai gelap. Nanti kehujanan!” Teriak ibu tersebut.
” Bentar lagi,Bu. Lagi asyik nih !” Si anak masih menyibukan dirinya. Dia menoleh sebentar melihat sumber suara lalu meneruskan permainannya kembali. Gelegar guntur dan kilatan petir terlihat di langit yang sudah menghitam. Anak itu terburu-buru berlindung. Dia masuk ke rumah dan langsung menuju ibunya. Dia peluk sang ibu dengan tubuh yang gemetar.
“Kan sudah Ibu bilang…” Ibu tidak melanjutkan, si anak sudah tertidur.

Suatu ketika si anak diejek temannya. Ada rasa marah di dalam dirinya, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Yang mengejek tubuhnya lebih besar, suaranya lebih besar, dan terlihat sanggar. Si anak berlari lagi-lagi dia berlari menuju ibunya. Sambil menangis dia berkata,

” Ibu, tadi aku diejek padahal aku tidak melakukan kesalah pada A. ” Dengan tangan yang sudah melakukan banyak pekerjaan di rumah, si ibu mengusap kepala si anak,

” Biarkan dia mengejek lalu kamu tunjukkan siapa yang pantas diejek dan jangan bicara sedikit pun. Biarkan dia melihat, apakah dia pantas mengejekmu.”
Sang ibu lagi-lagi membuat si anak tertidur.

Ayahnya baru saja pulang dari kantor. Dengan senang dan bersiul kecil si anak menghampirinya.
” Ayah pulang bawa apa ?” Tanya si anak sambil mengambil tas dari tangan ayah. Bukannya tersenyum, si anak mendapati wajar marah pada ayahnya. Dia berlari menuju ibu kembali.
” Ibu, ayah marah kepadaku. Aku kan hanya ingin tahu Ayah membawa apa dari kantor,” gerutu anak dengan bibir manyunnya.
” Ayah kan baru pulang, terus Ayah capek. Ayah tidak marah. Lain kali biarkan ayah istirahat dulu, nanti setelah itu baru bertanyalah pada ayah.” Dalam kecewa dan tangis sedih, anak itu tertidur di pelukan ibu.

Saat pembagian raport, ibulah yang mengambil raport si anak. Ibu sebenarnya sangat terpukul dengan rentetan nilai hitam di raport itu, tapi beliau masih bisa berkata,” Sudahlah masih ada waktu untuk memperbaikinya. Ibu harap anak ibu bisa lebih baik lagi.” Ketika sang ayah membuka raport, beliau langsung berkata,

” Ya Allah, raportmu nilainya tidak lebih dari tujuh. Masya Allah…” Dengan sedih, si anak kembali pada ibunya dan menangis lalu tertidur.

Malamnya, dengan antusias si anak menuliskan sebait puisi :

Ibu yang bangun pagi
Yang membereskan rumah
Yang selalu menyediakan makan dalam 3 waktu
Ibu yang membantu mengerjakan PR
Ibu yang tidak tidur saat aku sakit
Ibu yang selalu tersenyum
Ibu yang tidak pernah mengejek
yang selalu membuatku nyaman jika di sisinya
Ibu yang terbaik
Ibuku…
Wanita yang kusayangi
yang belum bisa kubalas jasa-jasanya

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Narasi Psikologi. Tandai permalink.

25 Balasan ke Ibuku Sayang…

  1. peri01 berkata:

    pertamak
    kunjungan pagi πŸ™‚

    Suka

  2. ikiakukok berkata:

    nak, ingatlah ibumu tidak mengharapkan balas jasa. beliau melakukan itu bukan untuk menghutangkan jadi tidak perlu dibayar, ibu melakukan itu bukan pula karena kewajiban tetapi itu semua karena cinta dan kasih sayang.
    engkau tidak perlu membayar, yang perlu kau lakukan hanyalah cintai dan sayangi. itu sudah lebih dari cukup.

    Suka

  3. abrus berkata:

    Oh aku jadi ingat ibuku … ibu, kau adalah segala-galanya bagiku … πŸ˜€

    Ibu adalah sosok yg hebat, seorang ibu mampu mengasuh dan memberi kasih sayang kpd 10 anaknya, ttp 10 orang anak belum tentu sanggup utk merawat seorang ibu … hiks … 😦

    Suka

  4. setitikharapan berkata:

    Jadi inget dengan ibuku, yang selalu mendukung kegiatanku. moga ku bisa berbakti lebih kepadanya.

    Suka

  5. dalem bgt.. membuatku terharu.. mengingatkanku pada ibuku yg mempunyai sosok yg seperti itu.. gak pernah marah dan selalu saja mensuportku dan menyayangiku,, memang kasih ibu tak terhingga.. jasa ibu tak akan bisa terbalaskan oleh anaknya.. cuma doa saja yg bisa kupanjatkan.. moga selamat didunia dan di akhirat. πŸ˜€

    Suka

  6. BENY KADIR berkata:

    Maka berbahagialah seorang wanita yang telah dan akan menjadi ibu yg baik.
    Dia adalah pahlawan buat kita semua.

    Suka

  7. Cinta kasih seorang ibu memang sangat besar…. Dengan susah-payah dia melahirkan, merawat, dan membesarkan kita.

    Tapi apa yang dilakukan si anak? Tidur melulu…. πŸ™‚

    Sejak umur 12 tahun saya dibesarkan hanya oleh
    seorang mama. Saya melihat betapa kerasnya dia berusaha membesarkan saya. Karena itu, salah satu cita-cita saya adalah menyenangkan mama. Semoga tercapai….

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Yup…tidur melulu….Ilustrasi singkat dalam postingan saya mengatakan itu, kita belum bisa berbuat banyak untuk ibu….
      Aamiin…semoga kita semua bisa menyenangkan hati ibu kita masing-masing ya….

      Suka

  8. didot berkata:

    ibunya sabar banget,mudah2an saya dapat istri yg sesabar itu ya,buat jadi ibu untuk anak2 saya nanti,insya Allah:)

    ibuku? aku tak pernah merasakan kasih sayang ibu yg sesungguhnya,karena orang tua cerai dari saya masih bayi,dan saya ikut ayah saya,yg jadi figur ibu buat saya adalah oma saya dulu,karena ayah kembali ke rumah oma sewaktu bercerai…

    salam:)

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Ya, begitulah seorang ibu. Semoga keinginannya tercapai ya…. Walau tak pernah merasakan kasih sayang ibu yang sesungguhnya, Oma telah menjadikan sosok Hadi sekarang ini….Hayo, sosok yang seperti apa? Semoga sosok yang baik….

      Suka

      • didot berkata:

        amin dibilang baik,insya Allah,saya masih jauh dari baik,masih banyak kekurangan,untung Allah maha baik menutupi aib saya,kalau tidak bisa gak berani keluar kamar saya saking malunya;)

        Suka

  9. Mamah Aline berkata:

    sebagai ibu, saya melihat artikel mba meli mewakili jiwa dan perasaan saya, makasih mba…

    Suka

  10. batavusqu berkata:

    Aku sayang ibuuuuuuu
    Salam takzim Batavusqu

    Suka

  11. nusantara53 berkata:

    gerrrrr…!!! sini kau anak durhaka, jangan cuma bisa bersembunyi dibalik ibumu..!!!” pekik sang ayah dengan wajah memerah, sambil menarik lengan anaknya dari balik pundak istrinya.
    “plakkk…!!!” satu tamparan melayang
    bertubi2 pukulan dan caci maki serta sumpah serapah dari mulut kotor sang ayah terlontar kasar ditujukan kpada sang anak.
    setelah puas dengan sang anak, barulah ia pergi menyesali perbuatannya
    ckckckck…ayah digambarkan seolah2 penuh kekejaman…mirisss

    Suka

  12. wendra agus yuswantono berkata:

    salam kenal mba,, aku suka bgt ,memang seperti itu kasih ibu yg tak pernah putus oleh waktu dan keadaan , huff jd sedih klo smpe sekarang belum bisa membuat bahagia ibu

    Suka

  13. Program kasir berkata:

    Iyaa memang Ibu adalah segalanya, tanpa dia apalah artinya kita.

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)