Ah, Mencontek Ada Dimana-Mana !

Ternyata kebiasaan buruk mencontek itu masih terbawa sampai tua padahal sudah dikatakan dengan jelas, “Jangan buka buku. Silahkan ditutup bukunya !” Ternyata yang tidak mencontek hanya orang dua, aku dan seorang ibu. Sebenarnya aku sih sebel, aku ungkapkan kepada seorang teman.
” Ih, Bapak nih, kok nyontek seh. Kan dah dibilang nggak boleh buka buku,” kataku dengan tidak keras.
Ternyata reaksi dari teman-teman yang lain bermunculan. Reaksi-reaksi itu ;
– Ada bapak yang mengacungkan ibu jarinya
– Ada yang bilang ‘pelit’. Aku katakan, itu biasa. Aku sering dikatakan begitu. Yah, aku punya prinsip…Itu perbuatan curang, jangan dilakukan. Sudah jelas, curang adalah curang. Wuah, tuh Bapak nunduk aje.
– Ada yang tersenyum saja
– Ada yang tidak peduli. Buku terus saja dibuka.Hoh, Indonesia….
– Ada yang bilang, “Saya nggak nyontek, tapi menyalin aja.” Aku balik bertanya,” Apa bedanya,Bapak….”
– Ada yang menyanggah dengan,” Ibu kan pinter, kami kan nggak ?”
Untuk pertanyaan terakhir, aku bilang,” Alhamdulillah, saya nggak pernah nyontek.”

Itulah masalah yang aku angkat dalam skripsiku 5 tahun yang lalu. Permasalahan yang tidak pernah tuntas dan terus berlangsung setiap hari. Nampak jelas bahwa menyontek sudah menjadi kebiasaan. Semoga tidak menjadi kebudayaan. Kebudayaan mencontek rasanya tidak bagus untuk bangsa ini. Banyak orang yang menyadarinya, tapi lebih banyak yang melakukannya. Perbandingan 1 : 13 di ruang itu menunjukan bahwa tingkat kesadaran akan kemampuan diri kurang baik.

Apa yang dicari dalam melakukan perbuatan mencontek ? Nilaikah ataukah menjaga harga diri ‘Aku tidak bodoh’ ? Pandangan sempit yang membuat diri selalu dibayang-bayangi keinginan untuk mencontek…mencontek…mencontek….Mengapa tidak percaya diri ? Selayaknya tunjukkan bahwa kita bisa tanpa mencontek toh kita punya kemampuan yang sama, sebenarnya, jika kita mau.

Coba teriak deh :
I can if i want !”

Ayo, yang pernah nyontek…plagiat or melakukan perbuatan curang lain sadar yuk….Gunakan kemampuan dan potensi yang diberi Allah dengan sebaik mungkin dan seoptimal yang bisa kita lakukan.

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Artikel Psikologi, Isi Hatiku. Tandai permalink.

28 Balasan ke Ah, Mencontek Ada Dimana-Mana !

  1. fey berkata:

    Dari sekian banyak orang yg menyontek atau melakukan plagiat,, beralasan seperti ini : “Hanya mencari Inspirasi kok..”
    hahahaiii… :mrgreen:
    mudah2an kita tdk termasuk d dalamnya…

    Suka

  2. hoho.. aq jg dulu pernah nyontek lho, tp kepepet.. (*gak pa2 kan?).. tp skrng udah insyaf kok. :mrgreen:

    ayo kita budayakan untuk tidak menyontek. krna itu salah satu cara untuk merusak pendidikan kita.. hehe.. 😉

    semangat dan salam hangat.. 😀

    Suka

  3. Hary4n4 berkata:

    Tiap diri pasti punya pribadi atau sesuatu yg unik, sayang kalo itu harus tertutup oleh keinginan utk jadi seperti orang lain…

    Suka

  4. BENY KADIR berkata:

    Kalo nyonteknya membudaya,apa jadinya masa depan pendidikan kita?

    Suka

  5. sitinuryani berkata:

    semangat mba tuk berkreasi dan bangga dengan karya hsl jerih payah sendiri….ciayo

    Suka

  6. sunarnosahlan berkata:

    saya sedang mempersiapkan naskah untuk majalah dengan tema menyontek, jika diperkenankan mohon sedikit diceritakan tentang isi skripsinya untuk saya jadikan bahan rujukan, jika berkenan mohon dikirimkan lewat email qonitasayah@gmail.com

    Suka

  7. alisnaik berkata:

    selamat pagi

    saya jadi malu baca tulisan ini,
    waktu sekolah juga pernah nyontek sih, meski nggak sering 😐

    terima kasih dan moohon maaf 😮

    Suka

  8. Mamah Aline berkata:

    wajib dibaca bagi yang suka nyontek ya hihihi kalo gak salah saya gak pernah nyontek waktu sekolah kecuali di SMU khusus fisika aja pernah tuh 😛

    Suka

  9. annosmile berkata:

    budaya yang sudah turun menurun nih..
    susah untuk dihilangkan

    Suka

  10. Mencontek sepertinya memang sudah membudaya. Parahnya, waktu aku kuliah, aku punya teman seorang guru SD. Kata teman-temannya, dia guru yang killer. Tapi ternyata dia sendiri adalah yang paling jago nyontek waktu kuliah bareng aku!

    Suka

  11. Kakaakin berkata:

    Aku juga pernah nyontek, Mel…
    Dulu jaman SMP waktu ujian pelajaran sosial yang banyak hapalannya, sampai2 menyembunyikan buku di laci meja. Baru nyadar, ternyata dulu aku ‘parah’ juga 😦
    Tapi saat aku jadi pengajar di Akper, saat mengawasi ujian, aku tak membiarkan kegiatan pencontekan terjadi :mrgreen:

    Suka

  12. zipoer7 berkata:

    Salam Takzim
    Hidup Bunda Meli yang paham ada Allah dalam setiap tindakan
    Salam Takzim Batavusqu

    Suka

  13. sunflo berkata:

    assalamu’alaikum de’ maaf lama ga berkunjung… moga baik selalu…
    nyontek yaa?? bu guru paling sebel ma perilaku ini ya kan?? btw… dulu,bu guru pernah nyontek ga yaa?? xixixi…

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Wa’alaikum salam, Mbakku…. Iya, Meli juga ga berkunjung-kunjung ke blognya,Mbak….Meli doakan semoga Mbak baik-baik juga ya. Iya, Meli paling sebel tuh sama perilaku nyontek ini, tapi alhamdulillah di sekolah Meli anak-anaknya memang sudah dibiasakan untuk tidak menyontek. ‘N then…Bu guru ga pernah nyontek tuh ^_^

      Suka

  14. indro berkata:

    mencontek itu candu…hehehe
    iya bukan?

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)