Inget masa kecil, aku jadi inget masa-masa bermain dengan teman-teman di kampung halamanku. Dulu semua permainan aku lakukan, main karet gelang, patok lele, dakocan, bentengan, gobak sodor, kasti, voli, kelereng, dan sebagainya. Permainan untuk laki-laki pun aku mainkan. Nah, bersepeda sebenarnya adalah permainan di kampungku, namun saat itu aku tidak punya sepeda 😦 Di dalam hatiku,” Kalau ada sepeda, pasti aku bisa bersepeda !” Ngeliat orang bersepeda dengan lacarnya, keinginan bersepeda bertambah.
“Enak ya, kalau bisa bersepeda,” pikirku saat itu. Keinginan itu cukup kuat, akhirnya aku memberanikan diri meminjam sepeda dari temanku. Aku yang sok bisa belajar sendiri. Kunaiki sepeda itu. Eh, belum juga rodanya muter, aku sudah jatuh. Faktor belum seimbang, kata temanku. Jangan ditanyakan aku luka tidak saat itu ? Iya, aku terluka.
Sebenarnya, masalah sepeda ini, papaku tidak mengizinkan aku untuk belajar sepeda. Aku sering diam-diam belajar bersepeda dengan temanku. Resikonya, kalau sampai ketahuan papa, aku pasti kena marah. Alasan papa sih kalau terjadi apa-apa di jalan gimana. Resikonya besar.
“Kan belajarnya hanya di halaman sekolah,” kataku di dalam hati. Demi menuruti keinginan papa, aku hentikan bersepeda dengan kriteria ‘agak bisa, bisa miring ke kiri dan kanan’ hehehe. Bersepeda pun stagnan.
Beberapa tahun kemudian, aku ikut ke tempat dinas papa di Lubuk Linggau, daerah di Sumatera Selatan. Aku langsung bisa akrab dengan anak dinas dekat rumah dinas papa. Disana kami main masak-masakan (masaknya bener-bener lho. Ikannya ngambil ditambak sendiri dan sayurnya tinggal petik di kebun). Aku masih bisa membayangkan suasana pada saat itu. Aku masih bisa merasai ikan nila goreng hasil pancingan kami. Dengan masak seadanya, ternyata kami bisa membuat masakan sederhana yang sedap. Hmmm, aku membayangkannya sekarang.
Nah, kebetulan juga nih, temanku itu memiliki sepeda berukuran sedang.
” Kamu bisa main sepeda ?” Tanyanya padaku.
” Iya, bisa,” kataku optimis.
“Oke, sekarang kita main sepeda yuk !” Ajaknya sambil mengamit lenganku.
“Oke, tapi jangan di sekitar sini,” kataku.
“Aku takut dimarahi Papa. Papa takut terjadi apa-apa pada kami,” lanjutku kembali. Semangat bersepeda dan ketakutan sama-sama besarnya. Akhirnya, aku memberanikan diri bermain sepeda di dekat bendungan, yang namanya Watervang. Temanku memperlihatkan kelincahannya bersepeda. Aku yang baru bisa oleng, bertambah semangat. Aku harus bisa ! Kuambil stang sepeda itu lalu kukayuhkan kakiku. Jalanan tempatku bermain masih datar, aku masih bisa menanggulanginya. Aku tak sadar bahwa semakin jauh aku bersepeda, jalanan semakin menurun. Yang parahnya lagi, rem tangannya tidak berfungsi ! Aku semakin panik. Sepeda mulai menuju bendungan !Temanku tidak akan terlihat kalau aku masuk bendungan. Dengan bismillah, ketika hampir mendekati bibir bendungan, aku hempaskan sepeda itu ke kiri. Aku terjatuh.
Setelah itu aku hentikan kegiatan bermain sepeda karena jantungku belum bisa berdetak normal. Aku masih cemas dengan kejadian itu. Akhirnya, aku ceritakan pada temanku dan kami pulang. Setelah pulang, aku ceritakan kepada emak.
“Itulah, kalau dilarang itu, pasti ada sebabnya,” kata emak melihatku. Keinginan itu masih ada dan terwujud menjelang selesai kuliah di Lubuk Linggau juga. Setelah mencoba bersepeda kembali….Wah, berat badanku tidak bisa menyeimbangkan sepeda yang ukurannya lebih kecil (maklum, itu sepeda miliknya anak-anak SD Untung mereka membolehkanku menggunakan sepedanya sebentar.
“Yah, enak kan naik motor,” kataku
Postingan ini diikutsertakan di….Humberqu
Salam Takzim
Hadoooh kira ikutan apaan, habis ga jelas sih mana url nya siapa namanya untuk temen deket jadi saya maapkan deh.
hehehehe makasih ya bunda yang sudi berpartisipasi di acara kemeriahan dirumah saya yang baru, Artikel ini say langsung serahkan ke kang Yayat ya selaku dewan Juri
Salam Takzim Batavusqu
SukaSuka
Salam takzim kembali,Pak…
Hehehe….maaf, ada kesalahan teknis sedikit dari saya 🙂
SukaSuka
Ping balik: Kaget Ditunjuk Menjadi Juri « Leysbook's Blog
Atas permintaan Mas Isro saya ijin menjemput artikelnya ya. Trims.
alam hangat selalu 🙂
SukaSuka
saya suka berenang
mampir ke blog saya juga ya teman^^
SukaSuka
Insya Allah, saya berkunjung kesana….
SukaSuka
saya mampir lagi
SukaSuka
Silahkan…dengan senang hati jika Didtav mau menjadi pengunjung tetap blog ini….
SukaSuka
Salam super-
Salam hangat dari pulau Bali-
menarik sekali artikel ini, saya langsung bookmark.
artikelnya membuat saya termenung sejenak…
SukaSuka
Makasih,Pak….Semoga buka sekedar tulisan, tapi menjadi penyemangat untuk bisa mengalahkan ketakutan dan ‘kebisaan yang terpendam’….
SukaSuka
ijin mengamankan pertamaxxx
berkunjung n ditunggu kunjungan balikna makasih
SukaSuka
Insya Allah, saya berkunjung kesana,Pak….
SukaSuka
Thanks infonya…
Mau buat blog kamu lebih cantik dan menawan…
kunjungi http://tips-mempercantik-blog.blogspot.com
atau ingin resep-resep cinta jitu
kunjungi http://resep-cinta.blogspot.com
SukaSuka
Terima kasih atas kunjungannya….
SukaSuka
Wah..kalo sampe masuk bendungan, gimana jadinya Yaa… 😀
Masa kecil memang masa yg paling indah dan berkesan serta tak terlupakan. Masa kecil juga, banyak mengajarkan ketidaktauan yg akhirnya kini kita tau… Mudah2an sekarang udah gak oleng kanan kiri kalo bersepeda, bisa gawat kan..hehe 🙂
Moga sukses dgn kontes sepedanya yaaa… 🙂
SukaSuka
Klo dah nyampe bendungan, ga tau deh saya jadi apa ? Masih mungkin ga ngeblog disini….
SukaSuka
enak naik sepeda Mbak. Bisa ikut acara rally sepeda santai, banyak doorprizenya 🙂
Mas Ben
http://bentoelisan.blog.com
SukaSuka
Enak sih, tapi klo pengen nyantai….tapi klo buru-buru, mending motor deh,Pak….
SukaSuka
Bendungan gitu loh, Mel!!
Kalo nyemplung, entah entar ketemunya dimana…
Alhamdulillah Allah Ta’ala masih mengijinkan kita bertemu di dunia maya ini ya… 🙂
Ingat2 pesan mama…
SukaSuka
Papa Mbak yang berpesan….
SukaSuka
saya juga susah saat pertama bersepeda,, berulang kali mencoba,, berulang kali jatuh,, dan berulang kali dimarahin,, tapi tetap bersemangat! dan skrg pun akhirnya bisa!
semangat! dan salam blogger,,, baca blog ini seakan kembali ke masa SD
SukaSuka
Jangan pernah merasa lelah untuk berhasil !
SukaSuka
Banyak kenangan masa kecil yang tidak mungkin kembali….
SukaSuka
Banyak kenangan masa kecil yang tidak mungkin kembali….
SukaSuka
O.. trnyata dr linggau jg y mba’. Dmn mba’ linggau ny ?
SukaSuka
Bukan Yezi….Adik Mbak yang kerja di Linggau di Puskesmas Mangunharjo, kab. Musi Rawas….
SukaSuka
dari postingannya,,pemilik blog penyayang anak2..maaf baru pertama kali rizal kesini
SukaSuka
Anak-anak memang harus disayang….Semoga terus menjadi pemantau blog ini ya, Rizal….
SukaSuka
salam kenal
SukaSuka
Salam kenal juga,Pak….
SukaSuka
this is a good memorial
waktu tak akan kembali…kecil hanya sekali tua pun belum pasti….
manfaatkan waktu sebaik baiknya…gunakan sehat sebelum sakit, luang sebelum sempit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, hidup seblum mati….
ketika penghujung kehidupan tlah tiba….tak ada yang bisa kita lakukan lagi….tingal menanti keputusan final….
DO THE BEST….GOOD LUCK
SukaSuka
Selamat malam,Bu.
Masa kecil yg menyenangkan ya,Bu?
Indah bila dikenang.
SukaSuka
Benar2 menyenangkan,Pak….
SukaSuka
wah cerita masa kecilnya seru juga ya…
tpi sekarang dah bisa blom naik spedanya
jangan-jangan dah bisa naik motor honda tu
SukaSuka
Iya, naik motornya udah bisa….nyepedanya ga lihat gitu….
SukaSuka
pengalaman yang indah…ko sepeda anak di paki..he he..kidding
SukaSuka
Enak sih, klo pake sepeda anak kan rendah tuh sadel, jadi klo jatoh…ga terlalu tinggi jatohnya…. 🙂
SukaSuka
nggak sampai nyungsep ke kolam kan?
kalau saya pernah nyungsep ke kolam tapi pakai motor, ketika belum mahir benar ada tikungan dekat kolam tak bisa menguasai rem maka nyungsep ke kolam, pelan-pelan, saya bisa jatuh duluan sambil megangi motor yang pelan-pelan masuk kolam
SukaSuka
Alhamdulillah ga,Pak….Klo bermotor pun saya pernah juga, hampir masuk sawah orang, mana lagi banyak air tuh sawah….ih, takut juga waktu itu….Tapi berkat pengalaman itu, saya bisa bermotor….
SukaSuka
sekarang udah bisa naik sepeda kan??
salam blogging…
SukaSuka
Bisa sih, tapi tidak begitu mahir….
Salam kembali. Moga sudi berkunjung kesini lagi ya….
SukaSuka
Ping balik: 59 Peserta Bersepeda Masuk Bui « Batavusqu
Ping balik: Para Jawara Sepeda yang Hadir dalam Hamberqu « CITRO MADURA
hehehe…, sama, kita bagian dibonceng aja kalo bisa ya mbak 😀
salam kenal.
SukaSuka
Kalau saya, sekali-kali dibonceng ga pa-pa, tapi enakkan bawa sendiri deh, bisa kemana-mana, ga takut orang bosen atau apalah,Mbak…hehehe
Salam kenal kembali 🙂
SukaSuka
Ping balik: Ini dia 59 Kontestan Sepeda dalam Pesta Kemeriahan Bersepeda di Humberqu « Rachmadwidodo's Weblog
hehehe..pengalaman berkesan ya………
Salam kenal, semoga sukses ya
salam hangat jabat erat dariku.
SukaSuka
Salam kenal kembali,Pak….
SukaSuka
Ping balik: Peduli Sahabat « Batavusqu