Dua orang anak menghampiriku.
” Bunda, nanti istirahat pertama jangan kemana-mana ya. Ada yang mau kami kasih ke Bunda,” kata dua orang anak sambil tersenyum-senyum kecil. Aku menyambutnya dengan senyum juga.
Benar saja, sebelum istirahat pertama mereka sudah nongkrong di kelasku. Aku masih sibuk dengan BBQ.
“Bentar ya, Bunda selesaikan BBQ dulu ya,” kataku.
” Iya, Bunda. Kami menunggu,” kata mereka.
Dengan malu-malu Yeta dan Dilla menyerahkan kantong plastik putih, yang di dalamnya ada kantong lagi berwarna merah hati.
Nah, hadiah itu ada di dalam kantong merah hati itu. Dengan penuh tanda tanya, aku membuka kantong merah hati itu dan….Jreng…jreng….
Sepagi ini aku sudah diberi hadiah oleh dua orang anak. Sederhana sih hadiahnya. Sebuah buku/binder ungu, 2 gantungan tas, dan 2 gelang ungu.
Coba terharu nggak tuh, anak-anakku yang kelas 5 dulu datang ke kelas dengan membawa bingkisan kecil untuk Bundanya yang suka nyebelin mereka. Ah, mereka itu bisa saja padahala aku kan orangnya nggak baik-baik amat. Sudahlah, aku beruntung. Enaknya lagi, aku bisa buat iri patnerku. Biasa deh, itu kebiasaan anak kecil. Tinggal patnerku yang senyam-senyum doang 🙂
Anak-anak mudah sekali melupakan sesuatu termasuk melupakan aku yang sering marah di kelas. Sama. Aku juga termasuk orang yang mudah melupakan sesuatu, maksudnya…aku sering lupa 😆 . Ada enaknya punya sifat seperti itu.
Sudah, balik lagi ke masalah anak. Menjadi seseorang yang berarti di dalam kehidupan orang adalah sesuatu yang berharga. Bagiku, bermanfaat untuk orang banyak dengan berbuat dan berbuat ternyata menyenangkan. Kadang apa yang kita lakukan itu berdampak lebih luas lagi di suatu saat, yang tidak pernah kita sangka-sangka.
Suasana pagi mengharukan. Aku menyayangi mereka meski tak banyak yang bisa aku berikan untuk mereka.
“Ya Allah, Pemilik langit dan bumi beserta isi di dalamnya. Berilah mereka keilmuan sehingga hati mereka penuh dengan cahaya Allah dengan begitu mereka lebih memahami ilmu yang diberikan pada mereka. Lapangkan dada kami untuk melihat bahwa yang penting bukan hasil, tetapi proses yang kami lakukan untuk generasi ini. Jadikan hati kami lembut menerima kebaikan. Buatlah kesulitan yang kami alami sesuatu yang berharga sehingga kami mudah menerimanya dengan penuh keikhlasan. Sungguh, kekuatan kami hanya pada-Mu. Kami meohon pada-Mu, ya Khaliq.”
good article…bravo !!
http://mobil88.wordpress.com
SukaSuka
Ah, nih kisah biasa aja,Pak….
SukaSuka
numpang pertamaxxxxx
SukaSuka
Silahkan….
SukaSuka
mengamankan posisi PERTAMAXXX dulu hehehe
wah itu tandanya mereka tahu berterimakasih Bu… bagus sekali.
GREAT!
SukaSuka
Itu bentuk perhatian mereka,Pak….
SukaSuka
apa yang kita lakukan hari kadang terasa manfaatnya beberapa tahun kemudian, seperti yang pernah saya alami waktu jadi pembina organisasi santri (semacam OSIS), setelah dua tahun berlalu mantan ketuanya menemui saya bercerita ternyata sangat besar manfaatnya saat jadi ketua organisasi santri untuk kehidupan selanjutnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
ada haru ketika mendengarkan penuturan sang murid yang kini telah mahasiswa di UGM
SukaSuka
Yang penting kamu kerjakan, biarkan orang yang menilai. Betul kan,Pak….
SukaSuka
hiks..terharuu yuk…T_T
SukaSuka
Ayuk jugo,Mei….Ayo, sapo lagi nak kasih kado hehehe 😆
SukaSuka
pertamaxxxxxx
SukaSuka
sepertinya tidak jadi pertamaxxx 😀
SukaSuka
Duh enaknya dapat hadiah, 5 Sekaligus. Semoga siswanya kelak menjadi orang yang dermawan dan suka menolong ya bu.
SukaSuka
Ga jadi 5, 6….satunya ga keliatan….Hadiah yang satunya pena,Pak….Aamiin….
SukaSuka
Beta cm bisa mengamini doa dari bunda… salam kenal dari beta yg masih nyasar di ambon manise.. 😀
SukaSuka
Salam kenal juga,Pak….Ga pa-pa nyasar, saya tunggu kunjungan berikutnya….
SukaSuka
wah asyik nih dpt hadiah, tentu sangat mengharukan mendapatkan hadiah itu dari seorang anak didiknya…
SukaSuka
Ya, saya terharu dibuatnya 🙂
SukaSuka
Maksud saya suka menolong, tolong di editin bu komen sebelumnya. hehehe
Wah bagus tuh nambah hadiahnya
SukaSuka
Ga usah diedit ya, tulisan sebelumnya juga doa kok….
SukaSuka
anak2 nya pasti lucu2, hee … ibu girunya juga baik sih, jadi yah gak salah kalau mereka ingat terus sama ibu gurunya … ^^
SukaSuka
Saya sih ga baik… kata anak suka nyerewetin mereka,Pak….
SukaSuka
Salam Takzim
Mohon izin menyampaikan undangan acara di humberqu via batavusqu ya
Salam Takzim Batavusqu
SukaSuka
Salam takzim kembali,Pak. Semalem saya sudah coba, kok kasih komen susyah yah ❓
SukaSuka
jadi teringat masa masa ngajar dulu….ketika q datang anak anak langsung berlarian menyambut dengan hangatnya, ada yang mencium tangan ada yang langsung minta gendong, ada ada aja tingkah mereka….twerutama tuh yang kelas satu…ngemesin…sering kali q menimang nimangnya seperti bapak terhadap anaknya….apalagi ketika diantara mereka ada yang menangis…jurus momong pasti segera keluar….banyak banget kenangan masa mengajar….jadi ingin ketemu mereka.
segalak galaknya guru pasti punya rasa kasih sayang terhadap muridnya…terkadang masa anak anak belum bsa memahami hal itu tapi kalau kita pandai mengemas kemarahan kita, justru mereka akan merasa mendapat perhatian lebih.
SukaSuka
ibu guru yang baik disayang muridnya. biarpun sering cerewet. 🙂
saya setuju mbak, kebaikan yang kita lakukan akan mendapat balasan yang tak terduga. minimal kpuasan batin.
SukaSuka
Hmmm…..Sungguh cerita yang sangat inspiratif. Siapa yg menanam, maka dia yg menuai nya
Sallam’
Rafi
SukaSuka
Maka, mari kita menanam….menanam kebaikan….
SukaSuka
manatuh hadiah2 lucunya 😉
Kalo hati sudah tertawan, jadi susah tuk melepaskan 🙂 Anak kecil juga gitu …
SukaSuka
ga difoto sih,Mbak….Ya, begitulah adanya….
SukaSuka