Langit

Kedua gambar di atas adalah gambar langit. Langit yang pertama diambil oleh seorang teman yang merasa ingin mentafakuri (merenung) pada hari lahirnya. Tempat dan objek perenungannya adalah langit. Mengapa harus langit ? Langit, laut, alam bebas…karunia Allah, yang dengan melihatnya kita mengerti akan kebesaran Allah, yang tanpa-Nya kita bukan apa-apa.

Gambar langit malam yang diperbesar lewat kamera HP, itulah hasilnya. Ternyata benar dalam cahaya dari benda langit yang bernama bintang, yang kita ada warna lain seperti kuning itu ternyata ada warna merah hijau. Coba deh perhatikan :8

Di antara tanda kebesaran Allah, langit yang luas yang terlihat tak bertepi menjadi ornament di malam hari, menambah keindahan malam. Ada banyak perenungan dari langit dan bulan itu, sebagian seperti ini…

1.Lihatlah purnama itu. Dia terlihat besar sendiri di antara taburan bintang-bintang. Kadang, seperti itulah yang temanku atau yang kita rasakan, sendiri padahal banyak yang menyayanginya. Yang menyayanginya rela memberi cahaya pada bulan yang tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri itu.
2. Betapa indahnya dan Maha Sempurnanya Dia sehingga hasil ciptaan-Nya tidak ada yang bisa menyamainya
Banyak manusia yang enggan bersyukur walaupun telah banyak karunia yang Allah berikan pada kita, terutama karunia kesehatan dan iman. Dengan melihat bukti kekuasaan Allah, bertambah cintalah kita pada-Nya.
3.Hari ini kita masih bisa melihat langit dengan bintang, mungkin juga bulan, tapi besok…belum tentu kita bisa melihatnya….
4. Renungkanlah betapa banyak dosa yang kita hasilkan dari perbuatan kita, seperti bintang yang di langit, namun sedikit pahala yang bisa kita lakukan di setiap hatinya, mungkin hanya sejumlah bulan itu, satu. Pahalanya pun bukan pahala yang sempurna sesempurna bulan purnama.