Perjalanan Singkat, tapi Menyenangkan ^_^ (habis)

Ada ole-ole yang aku dapatkan dari perjalanan ke Pagar Alam, salah satunya adalah bunga-bunga yang indah. Bunga ungu seperti ini belum pernah kutemui di Palembang. Bunga kecil yang hidup berumpun, seperti rumpun sebenarnya mungkin memang rumput, tapi karena warna ungunya itu, bunga itu terlihat cantik.

Bunga ini sebenarnya ada bermacam-macam warna, tapi yang aku temui adalah yang berwarna ungu dan agak kuning. Kata seorang Bapak di kawasan air terjun mangkok tentang bunga ini. Nama bunganya, bunga Dahlia. Mirip bunga aster, namun bunga ini berkembang biak dengan umbi. Ada pengunjung yang mengambil bunga ini lalu membawanya ke Palembang, setelah ditanam di daerahnya, si bunga tidak mau tumbuh. Ternyata, cuaca dan kondisi tanahlah yang mempengaruhinya


Image and video hosting by TinyPic

Bunga ini sejenis rumput, namun indah layaknya tanaman hias.

Sewaktu kami ingin pulang, ketika kami dan rombongan mencari durian dan manggis. Ini rambutan yang diberi oleh seorang Bapak di daerah Muara Enim. Seorang teman ingin sekali mencicip rambutan yang berasal dari batang langsung. Dia sih tidak dalam kondisi ngidam, untungnya di depan tempat kami membeli durian dan manggis ada beberapa pohon .rambutan. Setelah ditanya dengan pemiliknya, dengan senang hati si Bapak memberi sekantong kecil rambutan. Aku ingin sekali melihat batang manggis, beliau menunjuk ke arah batang manggis dikejauhan (seberang jalan). Aku hanya melihat dari kejauhan dan tidak terlihat (hehehe, maaf, Pak ya 😳 )
Ini rambutan pemberian si Bapak. Makasih,pak 😀

Karena melihat teman itu asyik bercerita dengan pemilik kebun, akhirnya teman-teman ikutan nimbrung.

Si Bapak menunjukan tanamannya di kebun depan dan samping rumahnya. Saat itu yang terlihat ada pohon rambutan yang sudah merah-merah, cempedak, durian, mentoa, belimbing wuluh, dan duku. Iseng-iseng aku bertanya kepada beliau.
“Emang nggak ada yang dijual, Pak ?”
“ Iya, nggak ada yang mau memanjatnya,” kata beliau
“ Ya, sayang sekali. Kalau di Palembang, ni tanaman pasti laku,Pak.”
Setelah mencicipi buah rambutan yang manis-asem, kita pamit untuk meneruskan perjalanan dengan ole-ole sekantung rambutan di tangan.

Rombongan kami diajak ke kebun salak oleh suami Ina (guru juga) karena dia sudah pernah kesana beberapa hari yang lalu bersama istrinya. Kami langsung bertemu dengan pemilik kebun. Suami Ina yang orang Sunda mengajak pemilik kebun berbicara bahasa Sunda. Ternyata kebun itu memiliki tanaman salak yang banyak. Baru saja masuk kebun, nyamuk sudah menyapa kemana-mana. Salak disini manis-asem. Kita boleh mencicipinya. Setelah makan bakso (disana ada warung yang jual bakso), kita melanjutkan perjalanan kembali. Eh, yang punya kebun malah memberi sekantung salak. Dapet deh salak gratis hehehe.

Setelah puas berfoto di kebun the, kami kembali ke rumah, tapi ada yang sayang untuk dilewatkan. Pohon bamboo. Gambar ini aku ambil persis di vila atas, di atas vila kami. Rumpun bamboo kuning dan bentuknya yang besar di atas seolah-olah dibentuk, itulah yang membuat aku harus mengabadikannya dalam perjalanan kali ini.

Alvokad (Gratis lho :mrgreen: ) .Pada hari ketiga, kita berangkat pagi-pagi, mana air ledeng mati, ya terpaksa deh :mrgreen: Setelah azan Subuh, kita sholat berjamaah di masjid yang megah namun sepi jama’ah, hanya seorang Bapak berusia sekitar 60-an. Beliaulah yang azan, beliau juga yang jadi imam. Miris. Kawasan ini benar-benar indah. Keindahan malam tak kalah dengan siang. Lampu taman, sebesar bola kali berwarna orange menyinari halaman. Dilihat dari kejauhan, sinaran lampu dari atas vila yang lebih tinggi dari vila kami terlihat indah. Setelah sarapan, kita menuju ke tempat pembelian ole-ole khas daerah Pagar Alam. Disinilah kami membeli teh, bandrek, lempok.
.Eh, ada alvokad juga, 1 kg harganya Rp.5.000,00. Yang kami buru-buru memilih, inilah suasananya.

Di akhir pembelian, si empunya toko menawarkan alvokad gratis lho ! Siapa yang ga mau :mrgreen: Rebutan, yuuuuk !

Kami juga tidak akan melewatkan silaturrahim dengan SDIT yang ada di daerah ini. Disini baru berdiri 1 SDIT, nama SDIT-nya Lantabur. Dengan situasi yang masih sarat dengan nuansa pedesaan, SDIT ini berdiri. Hanya ada 3 kelas dan 9 guru.

Waktu kami berkunjung kesana, anak TK dan SD sudah masuk karena mereka libur lebih dulu. Hari itu adalah hari pertama guru dan anak melakukan aktivitas belajar-mengajar kembali. Sambutan yang ramah dari pihak sekolah dan anak-anak membuat kami senang berada disana.

Hebatnya, SDIT ini sudah memiliki kawasan pemancingan. Kita sebenarnya ditawarkan memancing disana.
“Sebenarnya kalau saja datangnya sebelum tahun baru, ikannya masih ada. Sekarang ikannya sudah dipanen semua,” kata kepala sekolahnya. Kami

Setelah berbincang-bincang dengan para guru disana, aku dan teman-teman melihat suasana di luar sekolah. Disana sudah ada anak-anak yang sedang bermain, anak TK. Mereka lucu-lucu ya 

Seragam orange ini adalah seragam milik anak TK. Mereka cantik dan cakep ya ❓ Wajah polos mereka membuat aku teringat dengan siswa/siswiku di sekolah. Nah, yang badannya agak besar itu namanya Bimo. Si anak agak pendiam, tapi dia mau menjawab pertanyaan sederhanaku tentang siapa dia, punya teman berapa, dan lain-lain.
Mereka bermain
Mataku tertuju kepada seorang anak yang perawakannya cantik, putih, tapi tiak pake jilbab.
“Namanya siapa, Sayang.” Waktu ditanya seperti itu, si anak hanya melihat ke arahku dan langsung berlari menghampiri temannya yang sibuk bermain sendiri. Beberapa anak menyeletuk di belakang.
“Namanya Ayang, Bunda,” kata seorang anak.
“ Dia cewek atau cowok ?” tanyaku.
“ Cowok,Bun,” jawab Mbak Ety, guru TK disana. Doooh, aku tertipu 😳

Sebuah pemandangan….

Yang menyita pandangan mata seorang fotografer amatir sehingga mengabadikan gambar seorang anak SD yang sedang asyik duduk di cup mobil kita. Anak itu tidak peduli itu mobil siapa. Dia memanfaatkan kesempatan yang ada dengan beristirahat disana. 😀

Dalam perjalanan pulang ke Palembang, di daerah Gn. Megang, kita mampir sebentar disana untuk sholat. Saat itu sedang rintik. Teman-teman tertawa cekikikan, aku penasaran apa yang sedang mereka tertawakan….hmmm, ternyata inilah sumbernya 

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Artikel Psikologi. Tandai permalink.

33 Balasan ke Perjalanan Singkat, tapi Menyenangkan ^_^ (habis)

  1. Erfano Nalakiano berkata:

    wah seru banget…ya! beberapa bunga ada juga di Kampungku di lampung…
    memang Indonesia itu kayak akan filora dan faunanya. Kita mesti bersyukur ya!

    Suka

  2. ocekojiro berkata:

    Wow…
    Senangnya jalan jalan, untung gambar duriannya gak ada, kl ada bisa ngiler terus terusan nih…

    Ooo, si Ayang itu cowok ya, ha ha…

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Kemarin ga sempet moto tuh durian, dah abis duluan sama temen2….Kalo ada pun, ntar Bapak ngences deh hehehe
      Iya, si Ayang itu cowok, tapi wajahnya persis cewek….Saya ketipu 😳

      Suka

  3. alisnaik berkata:

    komplit sekali nih, ceritanya.
    enaknya mau ngasih komen apa yaa..
    hmm..
    anak2 TKnya imut semua.
    buah2annya juga kumplit. enaak. 😛

    Suka

  4. alisnaik berkata:

    eh ada yg kurang,
    itu sekolah asyik banget ada tempat mancingnya 😎

    Suka

  5. Pai berkata:

    perjalanan yang menyenangkan.

    Suka

  6. BENY KADIR berkata:

    Wah,benar2 seru,nih.
    Sebuah perjalanan akan menjadi lebih berkesan bila memiliki oleh2 dan dilengkapi foto2 menarik seperti ini.
    Terima kasih,Bu pengalaman ini membuat saya yg baca juga ikut senang.

    Suka

  7. Kakaakin berkata:

    Wah, perjalanannya banyak banget yang ditemui ya… pastinya buah-buahan nggak boleh ketinggalan, ‘kan lagi musim banget nih. Btw lempok emang enak buanget yah… di Kaltim juga banyak 🙂

    Suka

  8. rhany maniezzz berkata:

    Aiiii…kurang seruuu yuk…hehehehe…tp eniwey…tetp buaguss kok ceritanya….:)

    Suka

  9. Mamah Aline berkata:

    saya liat ada nenek moyang di gambar paling bawah, lah kok ikutan miring ya hehehe…

    Suka

  10. sunflo berkata:

    hmm… nice… bunganya cantik, rambutannya mmm..yummy!! anak2nya imutz n… si mony-nya lutuuuuuuuuuuuu…. ^^

    Suka

  11. Wah, senengnya kalau aku bisa ikut jalan-jalan ke sana. Bunga-bunga itu mengingatkanku pada seseorang di masa-lalu, hehe…
    Kalau buah-buahan di Mandiangin juga lagi banjir nih. Minggu kemaren aku sampe mabok duren lho, Bu. Dulu aku juga pernah demam tinggi gara-gara banyak makan dukuh dan rambutan. Nah, hari ini, gara-gara makan manggis aku sibuk minum Entrostop.

    Photo-photonya mantap, Bu. Hobi photografi ya?

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Ah, maaf nih,Pak…bukan maksud saya membuka kenangan lama 😦
      Kayaknya tahun ini banjir buah dimana-mana ya….Nah, itu dia, yang namanya berlebihan itu ga baik untu kesehatan, apalagi makannya ga bagi saya….

      Ga hobi,Pak, tapi saya suka dengan pemandangan2 alam, menyejukan, bisa buat tenang aja, tapi banyak juga orang yang ga suka. Ah, biarlah, persepsi orang kan beda-beda. Betul kan,Pak ?

      Suka

  12. wahyu berkata:

    ibu saya dulu senang menanam dahlia..bunganya menarik…

    pagar alam itu ke arah muara enim ya? hmm

    Suka

  13. pelintas batas berkata:

    wah…, asik ya kayaknya

    Suka

  14. alief berkata:

    asiknya bisa belibur bareng bareng….

    Suka

  15. kyra.curapix berkata:

    wah2
    gak ngajak2 neh kalo liburan,,,

    Suka

  16. zipoer7 berkata:

    Salam Takzim
    Kommplet sudah laporannya ya bund, hehehe masih kurang deh kayanya, acara berlibur ko ga pake makan siang ya, mau liat lauknya aja sih
    Terima kasih bunda 2 postingan memberi sebuah keilmuan bagi saya, jadi saya tau panorama keindahan bunga di Pagar ALam, mungkin kalau ditempat saya sama dengan MEKAR SARI Cimanggis ya bund
    Salam Takzim Batavusqu

    Suka

    • melianaaryuni berkata:

      Salam takzim kembali,Bapak….

      Acara makan siangnya, kita beli nasi bungkus, makannya di dekat air terjun gitu….Yang jelas, ga ada lauknya yang bernama ‘Katemortahu’ (salah ya namanya, itu lho….masakannya Bapak Isro, yang jadi juara di blog PakDe) hehehe

      Suka

      • zipoer7 berkata:

        Salam Takzim
        Katemorbahu (KAngkung, TEMpe, telOR, BAso dan taHU) yang diaduk jadi masakan berselera tinggi dengan bukti dapat Flashdisk 4Gb dari pakde Kholik,
        Saya pikir ada wisata kulinernya hehehe,
        Manstab deh bunda pengalaman yang membuat fresh para ustadzah dan para ustadz.
        Salam Takzim Batavusqu

        Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)