“Selamat Idul Adha, Bunda” ^_^

Dari 3 hari kemarin, aku kebanjiran kartu ucapan ‘Selamat Idul Adha’ dari anak. Kartu- kartu itu dibuat saat pelajaran KTK (yang mengajar bukan aku lho…). Kartunya unik-unik dan isinya buat aku tertawa dan tersenyum. Haru ketika mendapatkan kartu-kartu yang dibuat oleh tangan-tangan mungil yang belum begitu trampil ini. Kartu-kartu itu akan kusimpan. Aku ingin sekali mengabadikan kartu-kartu itu dalam blog ini, tapi aku tidak tahu kapan aku bisa menscan kartu itu.

Kartu-kartu itu berasal dari :

1. Tiara
2. Dyah
3. Dini
4. Isfa
5. Fairuz
6. Hafizh
7. Amel
8. Faiz
9. Ihsan
10. Roqfah Salsa
11. M.Raihan
12. Ayu
13. Annisa
14. Bila
15. Mutia
16. Inge
17. Vika
18. Nurul
19. Farah
20. Anton
21. Dedy
22. Razka
23. Febri
24. Jhody
25. Iqbal

Semua kartu-kartu itu berkesan bagiku. Itu ungkapan perasaan anak-anak kepadaku. Ada yang membentuk kartu seperti bangunan masjid yang pintunya bisa dibuka lalu di dalamnya ada tulisan:
” Assalamu’alaikum. Bunda Meli Selamat Lebaran Idul Adha. Febri mau minta maaf kalau Febri pernah buat salah sama Bunda, tidak mengerjakan tugas dll. Maafin saya ya Bunda Meli. Terima kasih karena selama ini Bunda telah mengajarin Febri. Terima kasih ya Bunda Meli yang cantik.”

Ada juga kartu yang dibuat sederhana, tapi gambar yang dibuat lucu. Isi tulisannya :
” Assalamu’alaikum. Bunda Meli, Razka minta maaf kalau ada salah. Razka sayang Bunda Meli. Razka minta maaf kalau ada sesuatu yang membuat Bunda gregetan. Oh iya, Razka lupa, Bunda nambah cantik dan pintar. Semoga di hari Idul Adha ini tambah cantik dan pintar. Aamiin.”

Pun kartu berwarna dasar biru muda dari Dedy membuat aku tersenyum…Kata-kata yang ditampilkan sangat sedikit, tapi gambar yang dibuatnya membuat penuh kertas. Gambar itu lucu, ada gambar karikatur orang sedang tersenyum lalu ada kucing (hmmm…kucing apa kambing ya ā“ ) serta ada gambar stick orang yang sedang memukul beduk lengkap dengan ketupatnya. Kartu itu berasal dari Dedy.

Senyumku kembali terkembang ketika aku membuka amplop, ada origami katak putih lengkap dengan kartunya
“Selamat hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1430 H Mohon maaf lahir dan batin….
Ada orang lagi berlari…
Bunda Meli cantik lagi ngajari”
Asal kartu itu dari Iqbal (siswa sebelah kelasku)

Seekor kucing seakan sedang bermain dengan bola merah di lantai keramik biru milik Raihan.

Anak-anak bebas memberikan kepada Ustadz atau Bunda yang merasa disayangi atau banyak salahnya. Nah, anak-anak ikhwan yang memberikanku kartu ucapan, sebagian adalah anak-anak yang ‘spesial’. Razka yang selalu membuatku tersenyum padahal sebenarnya aku ingin marah,
“Lho, kok Bunda senyum sih ?” Tanya anak.
“Lha, gimana Bunda ga senyum. Tuh liat aja tingkahnya,” aku menunjuk ke arah Razka yang tersenyum kecil dan kuhampiri dia. Geregetan dengan tingkahnya, aku buat rambutnya berantakan. Kebiasaan jelek sama anak, tapi itulah yang membuat Razka lebih menurut jika dinasihati.

Patnerku yang melihat luapan kegembiraanku hanya menggeleng-gelengkan kepala, tersenyum sambil berujar,”Bunda…Bunda….”

Untuk anak-anakku….Maafkan Bunda jika selama ini Bunda banyak salahnya.
Bunda maafkan kok kesalahan kalian
šŸ˜†

Ada sahabat yang sudi memberi ucapan Idul Adha…Inilah nama-namanya :
1. Pak Zipoer7
2. Mbak Kakaakin
3. Goonet

Tentang Meliana Aryuni

Seorang yang mencoba menciptakan makna hidup dari lika-liku kehidupan melalui tulisan.
Pos ini dipublikasikan di Pernik Sekolah. Tandai permalink.

21 Balasan ke “Selamat Idul Adha, Bunda” ^_^

  1. kambing etawa berkata:

    sesungguhnya Allah telah melimpahkan nikmat yang banyak, namun seringkali kita mengangapnya biasa biasa saja, ketika nikmat itu dicabut barulah kita sadar….betpa nikmatnya kalau…kalau…kalau….

    untuk mendapatkan kenikmatan tidak bisa diraih dengan kenikmatan….seorang pejuang akan membayar kesuksesan dengan pengorbanan dan seorang pecundang akan mengaharap kesuksesan dalam lamunan.

    korbankan sebagian harta, waktu, pikiran dan apa aja yang kau miliki untuk urusan yang besar….jangan biarkan nafas kita sia sia, tahu kah sdrq jantung kita berdetak sejah dalam kandungan sampai penghujung kehidupan….darah kita mengalir tanpa takaran bisa adil sampai tujuan….

    met kurban….met merayakan kemenangan,,,,,jangan lupa esuk puase…

    Suka

  2. Kakaakin berkata:

    selamat Idul Adha 1430 H… šŸ™‚
    Maaf lahir bathin ya…

    Suka

  3. batavusqu berkata:

    Salam Takzim
    Diteliti pengirim Kartu
    Diteliti lagi
    Detail sekali
    Wah tidak ada nama saya

    Biar ada Selamat Hari Raya Idul Adha 1430H
    Segala pengurbanan mengajar adalah bekal diakhirat

    Salam Takzim Batavusqu

    Suka

  4. ocekojiro berkata:

    Kenanglah kartu kartu kecil itu… Karena yang membuatnya adala ‘kejujuran’.

    Suka

  5. Batavusqu berkata:

    Salam Takzim
    Setelah mendengar butiran-butiran hikmah Idul Adha di masjid dan di tanah lapang, mari kita aplikasikan hikmah semangat berqurban kepada sesama dan kerja keras sekeras ibunda Hajar dalam mendapatkan setetes air cinta.
    Salam Takzim Batavusqu

    Suka

  6. Toko Buku Online berkata:

    Mata berkata buta,

    Sekata seakan tak semakna,

    Seluruh hati dan jiwa,

    Hanya selalu dirantai tanda tanya.

    ok.

    GBU

    Suka

  7. Wong Jalur berkata:

    Selamat iedul adha juga bunda…

    Suka

  8. alisnaik berkata:

    saya tungguin hasil scan-nya.
    semoga bisa dipajang di blog ini,
    penasaran banget pingin lihat
    šŸ˜®

    Suka

  9. Selamat Idul Adha bagi seluruh kaum muslimin yang merayakannya. Idul Adha merupakan momen yang sangat tepat untuk berbagi, kepada yang mampu diberikan kesempatan untuk berkurban. Mudah-mudahan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
    Cara Membuat Blog

    Suka

  10. dir88gun berkata:

    Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Saudaraku di seluruh penjuru dunia maya,
    Tanpa terasa, untuk sekali lagi, Idul Adha telah berlalu dari hadapan kita.
    Idul Adha…
    Simbol pengorbanan ikhlas dari seseorang untuk sesuatu yang dicintainya.
    Gema perjuangan baru setelah kita menjalani simulasi perjuangan di bulan Ramadhan.
    Sebuah momentum awal, untuk kesekian kalinya, guna mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

    Sekarang, mari kita renungkan sejenak,
    Sudahkah kita mengorbankan ego diri kita untuk memperbaiki keadaan umat?
    Sudahkah kita mengorbankan kepentingan dunia kita untuk memenuhi kebutuhan akhirat?
    Sudahkah kita mengorbankan kehidupan maksiat kita untuk kembali memperjuangkan syariat?
    Sudahkah kita mengorbankan sebagian rizqi yang telah diberikan kepada kita untuk bersyukur atas segala nikmat?

    Ingat saudaraku,
    maut dapat menjemput kita dimanapun dan kapanpun,
    seperti kita lihat telah dialami oleh hewan-hewan ternak ketika Idul Adha.
    Untuk itu, apabila kita belum mewujudkan rasa syukur kita,
    MARI KITA “BERKURBAN” SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KITA SEKARANG JUGA!

    Ketahuilah saudaraku,
    The man who seeks the world
    will get nothing except fading shadows.
    But…
    The man who walks the path of heaven
    will rule over everything.
    yang intinya, gunakanlah duniamu untuk akhiratmu!

    Selamat hari raya Idul adha.
    Semoga Allah memberikan keikhlasan dan kekuatan kepada kita untuk berkurban.
    Dan semoga setiap pengorbanan yang kita lakukan dibalas dengan sebaik-baiknya.

    Mohon maaf jika ada perkataan yang salah atau kurang berkenan.
    Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya, jazakallah.

    Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    http://eramuslim.com/nasihat-ulama/ustadz-fathuddin-ja-far-meneladani-konsep-pembangunan-nabi-ibrahim.htm
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/11/24/tunduk-dan-berkorban-demi-tegaknya-syariah-dan-khilafah/
    http://muslim.or.id/

    _____________________________________
    INDONESIA GO KHILAFAH 2010
    “Begin the Revolution with Basmallah”

    Suka

Terima kasih atas masukannya, semoga tulisan disini bermanfaat ya :)