Di kelas V B ada seorang murid perempuan yang bernama Eva. Ia paling besar dan gemuk di antara murid-murid kelas VB yang lainnya.
Saat pelajaran olahraga dimulai, Pak Abu, guru olahraga membuat permainan. Murid-murid diminta membuat barisan A, B, dan C. Masing-masing barisan akan berlomba lari. Barisan yang paling cepat yang akan jadi pemenang. Eva masuk ke barisan A dan beridiri paling belakang.
” Eva, kamu jangan di barisan A dong…Kamu terlalu besar dan gendut. Larimu pasti lambat. Nanti barisan kita kalah deh,” ujar Indah yang ada di barisan A.
Eva langsung pindah ke barisan B.
” Wah, Eva, aku nggak mau kamu di barisan B. Bisa-bisa barisan ini nggak menang,” kata Rina di barisan B.
Tanpa bicara, Eva pindah lagi ke barisan C.
” Yaaaa, tidak ke sini sih. Jangan dong !” Seru Nuning.
Eva bingung. Ia tidak tahu harus masuk ke barisan mana. Semua teman-temannya tidak ada yang mau menerimanya.
Akhirnya, Eva duduk di pinggir lapangan.
“Loh, Eva tidak ikut ? “Tanya Pak Abu.
“Ngg…Saya….Saya…” Eva bingung mau menjawab apa. Anak-anak yang lain terdiam.
” Ayo, kamu masuk di barusan B !” Perintah Pak Abu.
Dengan gerak yang lambat, Eva masuk ke barisan B.
Sudah bisa ditebak, barisan B kalah dalam lomba lari itu. Besok pun berlalu. Dia tidak pernah mengeluh . Sampai kapan pun, ia tetap berjuang. Ia harus tetap belajar.
Dia pun diet. Diet itu pun berhasil dia lakukan. Ia pun kurus, akhirnya dia juga lomba lari hingga sekarang.